Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berikut Pertimbangan Sebelum Anda Membeli Asuransi Pendidikan

Melihat ana-anak dapat menyelesaikan pendidikan setinggi-tingginya adalah impiam setiap orang tua
Ilustrasi/Kaskus
Ilustrasi/Kaskus

Bisnis.com, JAKARTA--Melihat anak-anak dapat menyelesaikan pendidikan setinggi-tingginya adalah impian hampir setiap orang tua. Bahkan, biasanga orang tua kerap mengorbankan apapun demi untuk menyekolahkan anak-anaknya. Orang tua menganggap pendidikan adalah modal bagi sang anak untuk menjalani kehidupannya. Namun, biaya pendidikan kian mahal, orang tua pun harus putar otak.

Di tengah kebingungan para orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan anak-anaknya, terkadang mereka kedatangan tawaran untuk membeli asuransi pendidikan. Apakah asuransi pendidikan ini dapat menjadi solusi yang tepat?

Menurut Senior Advisor OneShieldt Financial Planning Pandji Harsanto, sebelum memutuskan membeli asuransi pendidikan, hitung terlebih dahulu berapa kebutuhan dana pendidikan saat ini beserta estimasinya ketika anak membutuhkannya kelak. Rata-rata inflasi biaya pendidikan mencapai 15% setiap tahunnya.

“Saya menekankan bukan sekedar beli, hitung dahulu dana pendidikan anak, baru cari produknya,” katanya.

Artinya, orang tua jangan asal membeli suatu produk asuransi tanpa tahu berapa sebenarnya kebutuhan dana pendidikan anak. Cari tahu dengan cara melakukan survei ke sekolah dan perguruan tinggi tempat anak nantinya akan bersekolah.

Kesalahan yang seringkali terjadi saat seseorang membeli produk asuransi adalah lebih fokus kepada seberapa besar kemampuan membayar premi, bukan berapa besar kebutuhan mereka.

Jika sudah mengetahui berapa besar kebutuhannya, barulah orang tua dapat menyesuaikan produk keuangan apa yang cocok untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Jangan sampai orang tua membeli asuransi pendidikan tapi manfaat yang diperoleh tidak sesuai dengan kebutuhan dana pendidikan anak.

Terdapat asuransi pendidikan jenis endowment yaitu asuransi sekaligus tabungan. Kelemahannya adalah imbal hasil yang kecil hanya 5%-6%. Ada pula asuransi pendidikan jenis unitlink yaitu asuransi sekaligus investasi. Kelemahannya ada biaya-biaya yang cukup tinggi  seperti komisi untuk agen dan perusahaan asuransi.

Oleh karena itu, Pandji lebih menyarankan untuk menyiapkan dana pendidikan anak lewat investasi daripada membeli asuransi pendidikan. Instrumen investasi yang bisa dipilih antara lain reksa dana, saham, atau properti. Untuk perlindungan bagi pencari nafkah, cukup membeli asuransi jiwa berjangka bagi sang ayah dengan premi kecil dan uang pertanggungan yang besar. Dengan begitu, keduanya baik investasi maupun proteksi dapat memberikan manfaat yang maksimal.

Namun, seseorang sebetulnya tidak perlu membeli asuransi jiwa jika telah memiliki sejumlah aset produktif, karena aset tersebut mampu menghasilkan pemasukan bulanan sesuai kebutuhan. Artinya jika orang tersebut meninggal dunia, masih ada aset produktif yang ‘bekerja’ untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan.

Dia pun mengingatkan, jika seseorang ingin membeli produk investasi, belilah di perusahaan yang menjual produk investasi. “Bukan membeli di perusahaan asuransi  karena hight cost,” katanya.

Pandai-pandailah mencari instrumen investasi dengan cost yang murah tetapi dapat mencetak hasil investasi yang maksimal.

Selamat bersiap-siap menyiapkan dana pendidikan anak ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper