Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia meyakini bahwa stabilitas harga untuk keseluruhan tahun 2015 terkendali dengan inflasi yang berada di batas bawah kisaran sasaran empat plus minus satu persen (4±1%).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2015 mengalami inflasi sebesar 0,21% (m-t-m), relatif sesuai dengan historisnya.
"Inflasi pada bulan ini disumbang oleh seluruh komponennya," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (1/12/2015).
Dengan demikian, inflasi IHK sejak Januari sampai November 2015 (y-t-d) tercatat sebesar 2,37% (y-t-d) atau mencapai 4,89% (y-o-y).
Inflasi pada kelompok volatile food tercatat 0,35% (m-t-m) atau secara tahunan 4,84% (y-o-y).
"Tekanan inflasi volatile food terutama bersumber dari beras, daging ayam ras dan telur ayam ras," kata Tirta.
Sementara itu, inflasi inti bulan ini tercatat cukup rendah dibandingkan historisnya, yaitu sebesar 0,16% (m-t-m) atau 4,77% (y-o-y).
"Di sisi lain, inflasi administered prices tercatat sebesar 0,20% (m-t-m) atau 5,61% (y-o-y), didorong oleh komoditas rokok, tarif angkutan udara dan tarif tol," ucapnya.
Berdasarkan perkembangan inflasi hingga November 2015 dan dengan dukungan penguatan koordinasi kebijakan pengendalian inflasi di tingkat pusat dan daerah, Bank Indonesia meyakini bahwa stabilitas harga untuk keseluruhan tahun 2015 akan terkendali. "Kami yakin inflasi yang berada di batas bawah kisaran sasaran 4±1%," ujar Tirta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel