Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Perbankan: Pendapatan Bunga Belum Tertandingi

Pertumbuhan pendapatan non-bunga yang melaju lebih optimistis masih belum mampu menggeser posisi pendapatan bunga sebagai sumber cuan utama para bankir.
Bank Mandiri/Jibiphoto
Bank Mandiri/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan pendapatan non-bunga yang melaju lebih optimistis masih belum mampu menggeser posisi pendapatan bunga sebagai sumber cuan utama para bankir.

Statistik Perbankan Indonesia (SPI) merekam, hingga bulan ke sembilan tahun ini, pendapatan operasional non-bunga yang dihimpun bankir nasional kian melimpah. Pendapatan non-bunga tersebut naik mencapai 30% secara tahunan (y-o-y) dibanding pendapatan bunga yang hanya tumbuh 16% y-o-y.

Meski kian melesat, tapi jika dibandingkan dengan total pendapatan bank, pendapatan operasional non-bunga baru menempati 23,76%. Sementara, 76,23% dari total pendapatan bankir masih disumbang pendapatan bunga.

Ekonom Universitas Gadjah Mada Tony A. Prasetiantono tak menafikkan bahwa pendapatan non-bunga masih sulit menggantikan pendapatan bunga. Pasalnya, kredit masih menjadi dagangan utama para bankir.

“Pendapatan non-bunga sulit didongkrak signifikan. Hanya beberapa bank besar yang bisa,” jelas Tony ketika dihubungi Bisnis.com.

Indikasi yang sama pun nampak pada bank dengan aset terbesar di Indonesia yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, emiten bersandi saham BMRI tersebut mencatatkan kenaikan fee based income sebesar 41,6% y-o-y menjadi Rp5,12 triliun.

Data resmi perseroan menunjukkan penyumbang terbesar raihan fee based income tersebut yakni dari segmen konsumer sebesar Rp1,31 triliun per September 2015. Kendati begitu, jika dibandingkan dengan total pendapatan operasional Bank Mandiri, fee based income baru menempati porsi sebesar 29,7% per September 2015.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengutarakan dengan strategi perseroan menggeser fokus ke peningkatan di sektor ritel membuat fee based income dari segmen tersebut meningkat. “Portofolio kredit ritel kami per kuartal tiga telah mencapai 33% dan target kami 40%-45% terhadap total kredit Bank Mandiri sehingga lebih seimbang,” kata Kartika.

SVP Group Head Electronic Banking Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji pun menuturkan peningkatan pendapatan berbasis komisi perseroan naik akibat aksi ekspansif di electronic banking. Rahmat mengakui saat ini muncul tren penurunan konsumsi di masyarakat.

 

“Tapi animo masyarakat menggunakan e-channel meningkat, sehingga jadi kompensasi ke pertumbuhan fee based income Bank Mandiri,” jelas Rahmat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper