Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Incar Kenaikan Fee Based Income 15%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengincar kenaikan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar 14% tahun ini.
Bank BTN/JIBI
Bank BTN/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengincar kenaikan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar 14% - 15% tahun ini.

Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan perseroan tidak memasang target terlalu besar dibandingkan pencapaian tahun lalu mengingat beberapa faktor pencapaian fee based income masih dalam proses.

Dia mengatakan salah satu faktor yang bakal memperbesar fee based income perseroan adalah transaksi melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) setelah sinergi dengan Himbara terealisasi secara penuh.

“Itu tergantung dari sinergi bank lain, seberapa cepat itu terintegrasi. Saat ini kita pasang target tidak terlalu besar, kalau benar-benar sudah terealisasi bisa kita ubah [target] lebih besar,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (7/1)

Iman menambahkan dengan sinergi ATM Himbara ini, jumlah transaksi ATM perseroan dapat bertambah signifikan. Pasalnya, nasabah dapat memperoleh kemudahan untuk melakukan transaksi hingga di 50.000 ATM yang telah bersinergi antar bank pelat merah itu. Sementara saat ini, BBTN masih tercatat memiliki 1.830 unit ATM di seluruh Indonesia.

Menurut Iman, selama ini fee based income perseroan berasal dari transaksi ATM, treasury, layanan sekuritisasi, pengelolaan tabungan, dan kredit pemilikan rumah (KPR). Sejauh ini, pendapatan komisi paling dominan berasal dari pengeloaan tabungan dan KPR.

Selain melalui sinergi ATM Himbara, perseroan juga berupaya meningkatkan fee based income melalui pengembangan digital banking. Bahkan, ke depan, digital banking didorong untuk dapat menjadi faktor dominan dalam fee based income perseroan.

Terkait hal ini, BBTN memang tengah mengembangkan digital banking melalui penggunaan data center baru. Direktur BTN Adi Setianto mengatakan pihaknya mengganggarkan biaya operasional sebesar Rp8 miliar sebulan untuk mengembangkan digital banking ini.

Menurutnya, biaya ini digunakan untuk menyewa data center dalam rangka pengembangan ditgital banking tersebut. Adapun BBTN bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. untuk penggunaan data center tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper