Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMF Akan Tingkatkan Penyalur KPR

PT Sarana Multigriya Finansial akan memperbanyak jumlah penyalur kredit perumahan rakyat (KPR) tahun ini demi meningkatkan aksesibilitas dana jangka panjang oleh masyarakat untuk kredit perumahan.
Di sini peran SMF untuk mengisi kekurangan dana jangka panjang selain me-replace dana jangka pendek yang digunakan perbankan.
Di sini peran SMF untuk mengisi kekurangan dana jangka panjang selain me-replace dana jangka pendek yang digunakan perbankan.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Sarana Multigriya Finansial akan memperbanyak jumlah penyalur kredit perumahan rakyat (KPR) tahun ini demi meningkatkan aksesibilitas dana jangka panjang oleh masyarakat untuk kredit perumahan.

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial Raharjo Adisusanto mengatakan, ada empat sasaran penyalur KPR dari PT SMF, yakni bank umum, bank syariah, bank pembangunan daerah (BPD), dan perusahaan pembiayaan.

Saat ini, jumlah penyalur KPR yang mendapatkan fasilitas pembiayaan dari PT SMF baru mencapai 18 perusahaan.

“Target kami supaya masyarakat menengah bawah itu makin banyak bisa akses KPR dengna sumber dana jangka panjang. Oleh karena itu, kami akan perbanyak jumlah penyalur KPR,” katanya, Kamis (28/1/2016).

Sepanjang 2015, PT SMF menyalurkan pembiayaan perdana kepada empat BPD, yakni Bank Jateng, Bank Sumut, BPD DIY, dan Bank Kalbar.

Selain itu, ada lima BPD dan satu perusahaan pembiayaan yang sudah menandatangi MoU  tahun lalu untuk menjadi penyalur KPR dengan fasilitas pembiayaan dari PT SMF.

MoU yang ditandatangani tahun lalu  yakni dengan BPD Bali, BPD Riau Kepri, BPD Sulselbar, BPD Sultra, BPD NTT dan Indomobil Multifinance.

Tahun ini, fokus utama PT SMF adalah menambah jumlah BPD penyalur KPR. Pasalnya, selama ini pun kredit multiguna yang dikucurkan BPD sekitar 30% -- 40% di antaranya dimanfaatkan peminjam untuk pendaan perumahan.

Oleh karen itu, pihaknya akan mengefektifkan pendampingan kepada BPD untuk dapat mulai menyalurkan KPR.

Dengan mengkonversikan penyaluran kredit multiguna untuk perumahan menjadi KPR, PT SMF dapat memberi dukungan pembiayaan kepada BPD. “Minimal dua atau tiga pemain baru harus kami salurkan tahun ini,” katanya.

Program sejuta rumah pemerintah membutuhkan sumber dana yang tinggi. Padahal, ketersediaan dana pemerintah sangat terbatas. Bila diestimasikan harga rumah perunit Rp200 juta, butuh setidaknya Rp200 triliun untuk merealisasikan program sejuta rumah.

Sementara itu, sekitar 70% -- 80% pembelian rumah mengandalkan KPR, atau sekitar Rp140 triliun hingga Rp160 triliun. Padahal, kemampuan pendanaan perbankan hanya sekitar RP30 triliun penambahan per tahun dan dana subsidi pemerintah tidak mencapai Rp15 triliun.

“Di sini peran SMF untuk mengisi kekurangan dana jangka panjang selain me-replace dana jangka pendek yang digunakan perbankan. Dari bank hanya Rp30 triliun dan dari pemerintah hanya Rp11 triliun tahun ini, sisanya ya dari pasar,” katanya.

Untuk itu, pihaknya berharap ada dukungan regulasi dan insentif dari pemerintah yang memungkinkan PT SMF tidak terjebak mekanisme pasar dengan tingkat suku bunga yang tinggi. Hal tersebut demi menjamin dana yang disalurkan kepada perbankan adalah dana murah sehingga benar-benar mendukung program sejuta rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper