Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Turun, Pemerintah Hitung Potensi Penerimaan yang Hilang

Pemerintah perlu menghitung potensi penerimaan negara yang tergerus karena harga minyak anjlok.
Darmin Nasution/Reuters-Enny Nuraheni
Darmin Nasution/Reuters-Enny Nuraheni

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah perlu menghitung potensi penerimaan negara yang tergerus karena harga minyak anjlok.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan pemerintah harus menghitung potensi penerimaan negara yang hilang akibat penurunan harga minyak. Setelah itu, baru mengambil langkah untuk menutup potensi pendapatan yang hilang.

"Ya dihitung dulu, jangan langsung disimpulkan diganti dari mana," tegasnya di Jakarta pada Rabu (3/2/2016).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan ancang-ancang pemangkasan asumsi tersebut disesuaikan dengan kondisi terkini dari harga minyak dunia yang hingga saat ini terpantau mengalami penurunan. “Yang pasti harga minyak yang revised down,[asumsi makro] lain-lainnya nanti kita lihat lagi.”

Tanpa menjelaskan lebih jauh kisaran angka revisi yang akan diusulkan pemerintah, dia mengungkapkan pergeseran asumsi harga minyak secara otomomatis berdampak pada penerimaan di pos pajak penghasilan (PPh) migas dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Menilik hitungan sensitivitas RAPBN 2016 terhadap perubahan asumsi dasar ekonomi makro, setiap pergeseran US$1 harga minyak, akan mengurangi atau menambah penerimaan negara sekitar Rp3,5 triliun – Rp3,9 triliun. Pada saat yang bersamaan, belanja negara juga akan terpengaruh Rp2,5 triliun – Rp3,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper