Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Jatim Terus Melambat, Ini Penjelasan Pemprov

Pemprov Jawa Timur menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi provinsi itu terus melambat dengan laju hanya 5,4% tahun lalu, level terendah sejak 2010.
Ilustrasi /corlena.wordpress
Ilustrasi /corlena.wordpress

Bisnis.com, SURABAYA - Pemprov Jawa Timur menjelaskan sejumlah faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi provinsi itu terus melambat dengan laju hanya 5,4% tahun lalu, level terendah sejak 2010.

Asisten Perekonomian Pemprov Jatim Hadi Prasetyo menyampaikan pelemahan kurs rupiah menurunkan optimisme konsumen di Jatim sehingga mereka mengerem konsumsi kebutuhan nonprimer.

Akibatnya, komponen konsumsi rumah tangga melambat dengan pertumbuhan hanya 3,4% tahun lalu, turun dari laju tahun sebelumnya 5,9%.

Depresiasi kurs rupiah juga membuat industri manufaktur di Jatim mengurangi produksi yang pada saat yang sama sudah diperlemah oleh penurunan permintaan dari luar negeri. Oleh karena itu, net ekspor luar negeri terkontraksi hingga 9,5%, lebih tajam dari tahun sebelumnya yang tergelincir 1,31%.

"Semua wait and see, tidak hanya pabrikan, tetapi juga rumah tangga. Fluktuasi rupiah terhadap dolar benar-benar mengubah ritme produksi dan konsumsi," ungkap Hadi saat dihubungi, Senin (8/2/2016).

Soal konsumsi pemerintah yang hanya tumbuh 2,2% dibandingkan dengan 2,9% tahun sebelumnya, Hadi menuturkan penerapan sistem laporan keuangan berbasis akrual sejak 2015 mengerem penyerapan belanja barang dan jasa pemda.

Sumber daya manusia yang tidak merata di daerah membuat implementasinya sulit.

"Saya sebagai Pjs (pejabat sementara) Bupati Kabupaten Malang merasa betul birokrasi yang mengelola keuangan sangat hati-hati karena takut keliru," ujar Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper