Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Ingin Pertumbuhan Ekonomi Jatim 2016 Terakselerasi. Ini Upayanya.

Pemprov Jawa Timur meyakini pertumbuhan ekonomi mulai terakselerasi 2016 dengan laju 5,8%-6% setelah melambat selama empat tahun terakhir.
Pemprov Jawa Timur meyakini pertumbuhan ekonomi mulai terakselerasi 2016 dengan laju 5,8%-6% setelah melambat selama empat tahun terakhir. Foto ilustrasi.
Pemprov Jawa Timur meyakini pertumbuhan ekonomi mulai terakselerasi 2016 dengan laju 5,8%-6% setelah melambat selama empat tahun terakhir. Foto ilustrasi.
Bisnis.com, SURABAYA -- Pemprov Jawa Timur meyakini pertumbuhan ekonomi mulai terakselerasi 2016 dengan laju 5,8%-6% setelah melambat selama empat tahun terakhir.
 
Asisten Perekonomian Pemprov Jatim Hadi Prasetyo menganggap angka itu cukup moderat di tengah bayang-bayang volatilitas rupiah dan kenaikan upah minimum. 
 
"Setelah melambat dengan tumbuh hanya 5,4% tahun lalu, kami berharap tahun ini bisa kembali ke 5,8% seperti 2014," ujarnya saat dihubungi, Senin (8/2).
 
Pertumbuhan ekonomi Jatim sempat 7,3% pada 2012, lalu melambat ke posisi 6,1% tahun berikutnya. Sejak 2014, laju produk domestik bruto provinsi itu di bawah 6%.
 
Untuk mengungkit pertumbuhan tahun ini, Pemprov akan memacu penyerapan belanja barang dan modal pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto. 
 
Dia memberi contoh, Kabupaten Malang telah menyelesaikan seluruh dokumen lelang pada pekan ketiga Januari sehingga proyek-proyek pemkab sudah mulai dikerjakan Februari.
 
Dari sisi investasi swasta, sekalipun potensinya besar, terlihat dari penerbitan izin prinsip Rp170 triliun tahun lalu, Hadi mengaku Pemprov tidak mampu berbuat banyak karena realisasinya turut ditentukan oleh stabilitas kurs dan upah minimum.
 
"Sama dengan konsumsi rumah tangga, investasi swasta di luar kendali kami, tetapi kami akan mendekati investor agar merealisasikan izin prinsipnya," tuturnya.
 
Di sisi ekspor, Pemprov mengupayakan diversifikasi pasar ke Amerika Selatan dan Afrika untuk menyiasati penurunan permintaan dari pasar tradisional, seperti Amerika Serikat, China, dan Jepang.
 
Dari segi produk, Pemprov akan mendorong ekspor kopi di samping komoditas utama, seperti perhiasan dan mebel. China menjadi incaran karena minum kopi sedang menjadi tren gaya hidup di sana. 
 
Selain itu, Pelabuhan Tanjung Perak merupakan hub bagi ekspor kopi asal Bengkulu dan kawasan timur Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper