Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SAMUEL SEKURITAS: 2016, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Capai 5,1%

Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2016 membaik dibandingkan tahun lalu
2016, pertumbuhan ekonomi RI diprediksi membaik/Bisnis-Nurul Hidayat
2016, pertumbuhan ekonomi RI diprediksi membaik/Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2016 membaik dibandingkan tahun lalu.

“Di 2016 kami perkirakan pertumbuhan membaik dari 4,79% YoY ke 5,1% YoY,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta  dalam risetnya yang diterimahari ini, Selasa (9/2/2016).

Dikemukakan performa harga komoditas hingga saat ini lebih buruk dari perkiraan, tetapi di sisi lain topangan belanja pemerintah justru lebihi ekspektasi.

Rangga mengatakan pada tahun 2016 belanja pemerintah berpeluang tumbuh lebih cepat di kisaran 9%-10% YoY, jika realisasi belanja APBN bisa mencapai 95%.

Walaupun membaik,ujarnya,  level PDB sekarang masih berada di bawah potensinya . Sehingga tingkat pengangguran diperkirakan masih akan naik.

“Selain itu kebijakan moneter yang ekspansif juga masih diharapkan. BI Rate di 2016 masih kami perkirakan turun hingga 6,75%,” kata Rangga.

Samuel Sekuritas mengemukakan pertumbuhan PDB kuartal IV/2015 tumbuh jauh di atas perkiraan sebesar 4,78% YoY dan konsensus yang berada di angka 4,80% YoY.

Pertumbuhan belanja pemerintah tak hanya lebih tinggi tetapi mampu mendorong investasi yang lebih cepat, ujarnya,  sehingga PDB naik menjadi 5,04% YoY walaupun ekspor semakin mengecewakan dengan memburuknya harga komoditas.

Pertumbuhan belanja pemerintah, sebagai komponen PDB, naik ke 7,31% YoY akibatnya pertumbuhan investasi, kontributor 34% terhadap PDB, naik ke level tertinggi sejak kuartal II/2013.

Walaupun pertumbuhan ekspor anjlok hingga -6,4% YoY, pertumbuhan PDB di kuartal IV/2015 mampu naik tajam ke 5,04% YoY dari 4,74% YoY.

Rangga mengatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga, sebagai kontributor terbesar PDB, masih stagnan di kisaran 4,9%. Tertekan penurunan ekspor tetapi menikmati efek pengganda dari kenaikan drastis belanja pemerintah.

“Akselerasi belanja pemerintah terbukti mampu memperbaiki pertumbuhan - terlihat di 2011, 2013 dan saat ini,” kata Rangga.

Akan tetapi, ujarnya,  perbaikan tersebut selalu lebih rendah dari sebelumnya. Pertanda bahwa tren pertumbuhan masih turun.

Tren pertumbuhan memiliki korelasi lebih kuat terhadap pertumbuhan harga komoditas yang diekspor Indonesia . hal itu sejalan dengan tren pertumbuhan investasi dan ekspor .

“Konsumsi biasanya menyusul kemudian,” kata Rangga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper