Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Konektivitas Antarpulau Pengaruhi Inflasi

Bank Indonesia menyatakan tidak adanya konektivitas yang baik antarpulau menyebabkan inflasi yang cukup besar terutama di bahan pangan.
/JIBI
/JIBI
Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia menyatakan tidak adanya konektivitas yang baik antarpulau menyebabkan inflasi yang cukup besar terutama di bahan pangan. Percepatan perbaikan sistem logistik diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan.
 
Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, mengatakan konektivitas yang terus dikembangkan tidak hanya sebatas tol laut tetapi menyangkut feeder transportasi lainnya yang membawa bahan pangan hingga ke konsumen.
 
Pengendalian stabilitas harga pangan menjadi salah satu agenda BI untuk mencapai target inflasi 4% 1% hingga tahun depan dan 3,5% pada 2018.
 
Feeder-feeder di dalam wilayah itu juga mempengaruhi, misalnya bicara Jakarta-Kupang, di NTT sendiri ada feeder dari Pulau Rote, Pulau Flores, Pulau Sumba dan sebagainya. Ini belum kita lakukan evaluasi secara keseluruhan, tapi tentu saja ini akan berpengaruh cukup besar jelasnya di Jakarta, Selasa (9/2/2016).
 
Hasil kajian BI menunjukkan persoalan logistik menjadi faktor yang menyebabkan besarnya disparitas harga antardaerah dan gejolak harga pangan terutama di Kawasan Timur Indonesia.
 
Saat ini, faktor pemicu laju inflasi seperti kelompok bahan makanan bergejolak mencapai 6,77% (year-on-year) pada Januari 2016 dan 4,84% (yoy) di sepanjang 2015. Sementara itu, angka inflasi pada komponen komponen harga barang yang diatur pemerintah (administered prices) relatif terkendali.
 
Namun, harga bahan pangan sudah mulai menurun pada pekan pertama Februari 2016. Juda menuturkan pekan pertama bulan ini terjadi deflasi minus 0,14% didorong oleh harga pangan yang menurun.
 
Ini harus kita jaga dengan hati-hati sehingga tidak terjadi inflasi karena sesuatu yang tidak seharusnya terjadi, seperti pada Desember yang mana inflasi volatile food tinggi, ucapnya.
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper