Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara mendorong bank milik pemerintah untuk menjadi pelopor dalam menurunkan suku bunga kredit.
Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengatakan penurunan suku bunga kredit bisa dilakukan dengan cara memangkas biaya dana dan biaya operasional.
"Harus ada pionir, proses ini bertahap dan kami harapkan pasar secara keseluruhan bisa seperti itu [bunga rendah[," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Rini menjelaskan, suku bunga kredit di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.
Suku bunga kredit yang tinggi menjadi salah satu faktor yang membuat daya saing pengusaha Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.
Menurut Rini, pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia telah menempuh upaya terpadu agar biaya dana dan operasional bank BUMN bisa turun sehingga di akhir 2016 bunga kredit bisa turun menjadi satu digit.
Pemerintah juga telah menghimbau agar bunga deposito milik BUMN yang ditempatkan di empat bank pemerintah dipatok paling tinggi 5% atau 200 bps di bawah BI Rate.
Empat bank itu yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Tabungan Negara.
Berdasarkan data Bank Indonesia, per Desember 2015, total dana BUMN di perbankan mencapai Rp1.532,03 triliun.
Jumlah ini terdiri dari deposito milik BUMN keuangan dan BUMN nonkeuangan.
Di luar jumlah tersebut, terdapat juga dana milik pemerintah daerah sebesar Rp103,78 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel