Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruang Pemangkasan LPS Rate Semakin Besar

Peluang tingkat bunga penjaminan untuk turun semakin besar pada tahun ini pasca penurunan suku bunga acuan.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Peluang tingkat bunga penjaminan untuk turun semakin besar pada tahun ini pasca penurunan suku bunga acuan.

Anggota Dewan Komisioner yang juga merangkap sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan mengatakan semakin besarnya peluang penurunan LPS Rate tersebut disebabkan mulai menurunnya suku bunga deposito perbankan.

"Suku bunga deposito bank saat ini sudah mulai turun. Jadi, ruang untuk menurunkan LPS Rate semakin besar," ucapnya kepada Bisnis.com, Selasa (8/3/2016).

Laporan Analisis Uang Beredar M2 Bank Indonesia melaporkan pada Januari 2016 suku bunga simpanan berjangka bank mengalami penurunan.

Suku bunga deposito dengan jangka waktu 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,51%, 7,90%, 8,50%, 8,43%, dan 9,06%.

Sedangkan pada akhir tahun lalu, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,60%, 7,99%, 8,54%, 8,47%, dan 9,07%.

 

Lebih lanjut, Fauzi menuturkan LPS biasanya membahas perubahan tingkat tingkat bunga penjaminan melalui rapat dewan komisioner pada Januari, Mei, dan September.

 

Namun, apabila suku bunga deposito di pasar menurun cukup signifikan, pihaknya bakal membahas perubahan tingkat bunga penjaminan lebih cepat dari jadwal.

 

"Ada, pasti peluang untuk turun. Tapi, belum tahu berapa basis poin," ucapnya.

 

Adapun, terakhir tingkat bunga penjaminan LPS mengalami perubahan pada Oktober 2015.

 

Pada saat itu, LPS menurunkan tingkat bunga penjaminan sebesar 25 basis poin dari 7,75% menjadi 7,5% untuk simpanan dalam denominasi rupiah di bank umum. Sementara, untuk simpanan valas, LPS menjamin bunga sebesar 1,25%.

 

Kemudian, untuk bank perkreditan rakyat (BPR), LPS menjamin simpanan dengan bunga maksimal sebesar 10% dari sebelumnya sebesar 10,25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper