Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BJB Salurkan KCR dan KUR, OJK Tidak Masalah

Kantor Regional 2 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat menyatakan tidak akan mempersoalkan Bank BJB, yang diusulkan Pemerintah Provinsi Jabar menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), jika masih turut menyalurkan Kredit Cinta Rakyat (KCR).
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk. /Bisnis.com
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk. /Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG—Kantor Regional 2 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat menyatakan tidak akan mempersoalkan Bank BJB, yang diusulkan Pemerintah Provinsi Jabar menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), meski masih menyalurkan Kredit Cinta Rakyat (KCR).

Pada Selasa (5/4/2016), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengusulkan kepada pemerintah melalui OJK, untuk menjadikan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (Bank BJB) sebagai penyalur KUR di Tanah Priangan.

Selain diusulkan menjadi penyalur KUR, saat ini Bank BJB masih melanjutkan program dari Pemprov Jabar, yakni KCR untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan bunga kredit 8,3%, di bawah bunga KUR sebesar 9%.

“KCR itu inisiatifnya dari pemerintah daerah, kalau KUR ini dari pemerintah pusat. Jadi sepanjang infrastruktur bank bersangkutan itu memenuhi syarat, saya kira hal yang baik bagi BJB ikut juga menangani masalah KUR,” ujar Kepala Regional 2 OJK Jabar Sarwono.

Dia menekankan persyaratan yang pertama harus terpenuhi oleh Bank BJB untuk bisa menjadi penyalur KUR, yakni portofolio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari bank tersebut di bawah 5% untuk sektor UMKM.

“Ini prasyarat mutlat. Bagi bank-bank yang NPL-nya di atas 5% tentu saja itu sudah mencerminkan berarti dulu kurang hati-hati dalam menyalurkan kredit. Itu tidak boleh terulang kembali untuk KUR kali ini,” tuturnya.

Dia menyampaikan pemerintah mengharapkan penyaluran KUR tidak hanya dilakukan di tiga bank milik pemerintah, yakni Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Untuk itu, OJK Kantor Regional 2 Jabar mendorong bank di daerah untuk menjadi garda terdepan.

“Kami ingin mendorong, perbankan di Jabar turut berkontribusi. Makanya penuhi syaratnya untuk kami rekomendasikan. Tahun ini bisa iya, bisa tidak, tergantung action plan bank bersangkutan,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan perseroan, penyaluran KCR hingga akhir tahun lalu mencapai sekitar Rp450 miliar. Dari jumlah tersebut, lebih dari Rp300 miliar sudah dikembalikan oleh debitur, sehingga sisa outstanding dana KCR yang bergulir saat ini kurang dari Rp150 miliar.

Pada Desember 2015, Pemprov Jabar telah menyuntikkan dana tambahan sebesar Rp50 miliar untuk tahap kelima, sehingga total dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Jabar untuk program KCR telah mencapai Rp385 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper