Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Mendongkrak Pendapatan Lewat Capital Gain di Properti

Kalau harga rata-rata apartemen naik Rp200 juta tiap tahun, rata-rata seluruh apartemen murah, sedang dan mahal, maka extra income capital gains penduduk Indonesia adalah US$15.000.
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis-swi
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis-swi

Berita di media baru-baru ini mengabarkan pendapat seorang ekonom yang dalam laporan penelitiannya menyatakan peluang Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi amatlah kecil, bahkan hanya 3%. Peluang Indonesia untuk terperangkap dalam pendapatan rendah sangat besar, yakni mencapai 80%.

Nah, kalau kita lihat lebih lanjut, dari dulu GDP per kapita Singapura sudah US$22.000. Itu sejak 25 tahun lalu pada zaman Pak Harto.  Sekarang GDP per kapita Singapura US$50.000. Lalu, berapa GDP per kapita Indonesia? Masih sekitar US$3.600.

Artinya, income rata-rata penduduk Singapura itu US$4.300 per bulan. Apakah benar setiap penduduk Singapore gajinya Rp56 juta per bulan?

Bagaimana Indonesia? Dengan GDP per kapita US$3.600 yang berarti tiap bulan income rata-rata penduduk Indonesia adalah sekitar Rp3,9 juta? Kok masih dekat sekali dengan UMR? Artinya Indonesia ini kalau makanan cuma makan nasi saja tanpa lauk pauk.

Penghasilan Rp3,9 juta per bulan ini kalau di Jakarta setara hasil jualan bakso, jualan tempe, jualan petshop, jualan kain di pasar Mayestik, jualan traktor, termasuk jualan semen Tiga Roda, dll. Artinya ini sedikit sekali.

Kok sedikit? Ya memang sedikit. Masak profitnya Indofood, RCTI, Metro TV dibagi seluruh karyawan dan keluarga besarnya hanya Rp3,9 juta per bulan?

Bagaimana dengan tetangga kita Singapura? Apa ya benar enci tukang juice di food court Marina penghasilannya Rp56 juta? Kan tidak.

Seluruh penduduk Singapura itu yang usia kerja berhak mencicil HDB high density building semuanya dengan fasilitas CPF central pension fund. Artinya fasilitas perumahan disediakan pemerintah. Dan tiap 10 tahun apartemen dijual keuntungan capital gains ada US$200.000.

Jadi, rata-rata penduduk Singapura memiliki tabungan US$200.000 pada umur 35 dan 45. Ya hak menjual apartemen pemerintah 2x seumur hidup.

Hasilnya, penjualan capital gains HDB ini adalah extra income penduduk Singapura US$20.000 per tahun. Inilah faktor kemakmuran penduduk Singapore mencapai GDP US$50.000 top 10 dunia.

Jadi, kembali ke Indonesia, bayangkan kalau pemerintah menyediakan rusun HDB high density building kepada penduduk, mulai dari penduduk miskin hingga peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan Tapera tabungan perumahan rakyat, maka negara Indonesia pun bisa mengejar GDP per capita.

Kalau harga rata-rata apartemen naik Rp200 juta tiap tahun, rata-rata seluruh apartemen murah, sedang dan mahal, maka extra income capital gains penduduk Indonesia adalah US$15.000. Kapan Indonesia mencapai adil makmur penghasilan tambahan dari apartment US$15.000 per capita?

Ini semuanya disebut kemakmuran GDP per kapita oleh kapitalisme. Tidak bisa kita terus-terusan mau naik sepeda engkol jaman Jepang Kempetai. Makan nasi gudeg sepanjang masa. Rumah Joglo ala Jogjakarta tembok separo.

Kapitalisme itu seperti Laksamana Cheng Ho datang ke Indonesia tahun 2016. Gak mungkin Dewa Kemakmuran bawa duit receh, dewa bawa duitnya Rp200 triliun. Itulah disebut dewa mampir berlabuh di reklamasi pulau Pantai Jakarta.

Kenapa investors dunia kelas Donald Trump, David Beckham, Leonardo Dicaprio, dan Mark Zuckerberg, mau datang ke Indonesia?

Jarak 1000 KM atau satu jam seperempat naik pesawat dari tetangga kita saudara muda Singapura harga tanahnya sepersepuluh alias jauh lebih murah. Ya harganya villa 10x lebih murah dari Sentosa Island. Mereka membayangkan pantai tropical islands seperti Maldives, kepulauan Bahama, Hawaii hanya harganya 10x lebih murah.

Mereka bisa memilih antara pulau gress fresh from pasir reclamation di Jakarta, di Bali atau Lombok, di Kupang, Sumbawa semuanya tersedia resort di Pantai.

Penulis
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis" yang baru terbit. goenardjoadi @ gmail.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper