Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APPI: Industri Pesimistis, Bisnis Pembiayaan di Sumsel Belum Cerah

Perusahaan pembiayaan di Sumatra Selatan pesimistis terhadap penetrasi bisnis akan lebih baik pada semester pertama tahun ini seiring kondisi perekonomian yang dianggap belum pulih.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PALEMBANG – Perusahaan pembiayaan di Sumatra Selatan pesimistis terhadap penetrasi bisnis akan lebih baik pada semester pertama tahun ini seiring kondisi perekonomian yang dianggap belum pulih.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) wilayah Sumsel dan Babel, Iwan mengatakan, pihaknya bahkan mencatat kinerja perusahaan pembiayaan di Sumsel merosot sekitar 10%--20% pada kuartal I/2016.

“Tidak bisa dipungkiri kondisi ekonomi saat ini membuat pendapatan masyarakat khususnya yang bergantung pada komoditi turun signifikan. Akibatnya daya beli masyarakat tak kunjung membaik, sejak tahun lalu,” jelasnya, Rabu (27/4/2016).

Iwan mengemukakan rendahnya kinerja perusahaan pembiayaan tidak terlepas dari turunnya penjualan kendaraan sejak awal tahun yang bisa menyentuh 50%. “Tahun lalu, rata-rata setiap bulanya satu perusahaan masih bisa menjual 100 unit-150 unit kendaraan, tapi sejak awal tahun ini merosot jauh hingga separuhnya,” ujarnya.

Dia menambahkan meski bukan menjadi faktor utama, kondisi ini semakin diperparah dengan persaingan pembiayaan kendaraan yang dilakukan oleh sejumlah bank plat merah. “Tentu bunga kredit yang ditawarkan dari perbankan akan lebih murah, sehingga masyarakat tentu akan berfikir dua kali untuk memilih perusahaan nonperbankan,” katanya.

Menyiasati agar omzet bisnis tidak mengalami penurunan signifikan, menurutnya perusahaan kini lebih giat melakukan maintenance terhadap konsumen tetap. “Kami mencoba menjaga konsumen yang ada agar tidak macet membayar angsuran kredit, sedangkan untuk konsumen baru sangat selektif,” katanya.

Memang, lanjutnya untuk kredit macet saat ini masih rendah yakni di bawah1%. Namun, jika tidak dikelolah secara benar tentu akan naik. Oleh karena itu, kata Iwan, pihaknya menyiasati dengan memberikan keringan kepada konsumen berupa diskon dan tenor panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper