Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi di Jatim Naik 25%

Provinsi Jawa Timur mengukir pertumbuhan investasi sebesar 25,27% menjadi Rp37,92 triliun selama triwulan pertama tahun ini secara year on year.
Lambang Kota Surabaya
Lambang Kota Surabaya

Bisnis.com, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur mengukir pertumbuhan investasi sebesar 25,27% menjadi Rp37,92 triliun selama triwulan pertama tahun ini secara year on year.

Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur Lili Soleh Wartadipradja menjelaskan, angka itu terdiri dari penanaman modal asing (PMA) Rp3,51 triliun, penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp13,04 triliun, dan PMDN nonfasilitas Rp21,37 triliun.

 “Setelah ditambah PMDN nonfasilitas realisasi investasi di Jatim setara sekitar 14% total investasi nasional pada triwulan I/2016,” tuturnya kepada Bisnis, di Surabaya, Rabu (27/4/2016).

Kapital yang mengalir ke Jawa Timur (Jatim) pada Januari – Maret tahun ini berasal dari ratusan proyek ditambah puluhan ribu unit usaha. Perinciannya ialah dari PMA ada 77 proyek, PMDN sekitar 116 proyek, sedangkan PMDN nonfasilitas 50.418 unit usaha.

Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim memperkirakan realisasi investasi sepanjang semester I/2016 landai. Percepatan, seperti tahun-tahun lampau, baru akan terjadi mulai triwulan III/2016 sampai dengan akhir tahun.

Rp70 Triliun

Sepanjang 2016, Jatim ditargetkan meraup kapital senilai Rp70 triliun. Hal ini sejalan dengan pencapaian pada tahun lalu tatkala realisasi investasi bisa melampaui target. Adapun target yang dibidik Rp60 triliun, sedangkan di lapangan bisa dikantungi Rp64,03 triliun.

“Ini [peningkatan target] berat,” tutur Lili. Guna mengejar target, BPM menggenjot dari izin prinsip yang belum terealisasi dalam kurun lima tahun terakhir. Sejak 2010 total nilai izin prinsip yang belum terwujud Rp304 triliun. BPM fokus pada izin yang potensial senilai total Rp120 triliun.

Salah satu upaya untuk menarik investor masuk ke Jatim ialah dengan penyediaan kawasan industri. Bagi mereka yang berinvestasi di area ini pemerintah pusat bekerja sama dengan daerah menyediakan fasilitas kemudahan layanan investasi langsung konstruksi (KLIK).

Kini, baru dua investor yang menanfaatkan KLIK, mereka adalah perusahaan garam dengan nilai investasi Rp350 miliar dan perusahaan kimia Rp160 miliar. Dua perusahaan ini menanamkan kapitalnya di Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

“Sebetulnya yang kami usulkan [untuk bisa manfaatan KLIK] ada lima kawasan industri,” ucap Lili.

Saat ini, baru JIIPE yang memanfaatkan KLIK karena mendapat dukungan dari pemda. Selanjutnya, akan merambah ke Tuban, kemudian diupayakan diterapkan di Pasuruan dan Mojokerto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper