Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi baja milik negara,T Krakatau Steel (Persero) Tbk., membukukan volume penjualan 572.540 ton pada kuartal I/2016 atau meningkat 32,3% dibandingkan dengan 432.579 ton pada periode yang sama 2015.
Kenaikan volume penjualan tersebut diperoleh antara lain dari penjualan hot rolled coil atau baja lembar panas gulungan sebesar 292.209 ton, baja kawat gulungan meningkat 52.747 ton dan baja profil meningkat menjadi 19.643 ton.
Kendati volume penjualan meningkat, emiten berkode saham KRAS itu belum mampu membukukan peningkatan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Pada kuartal I/2016, Krakatau Steel membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$59,8 juta atau meningkat dibandingkan dengan US$42,28 juta pada periode yang sama 2015.
Pada awal 2016, harga jual tersebut masih mengalami penurunan sebesar 25,8% hingga 34,2%. Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar memaparkan harga baja global masih sangat rendah sebagai dampak dari kelebihan suplai baja dunia selama satu tahun terakhir.
“Harga ekspor baja HRC Cina sempat mengalami rebound atau kenaikan, yang mendorong kenaikan harga baja di domestik, namun kenaikan tersebut tidak berlangsung lama karena pasar baja kembali melemah," kata Sukandar dalam keterangan tertulis, Senin (2/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel