Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citi Indonesia Bukukan Pertumbuhan Laba Bersih 12% per Kuartal I/2016

Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan pertumbuhan laba bersih 12% sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Citibank N.A., Indonesia ) membukukan pertumbuhan laba bersih 12% di kuartal I/ilustrasi
Citibank N.A., Indonesia ) membukukan pertumbuhan laba bersih 12% di kuartal I/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan pertumbuhan laba bersih 12% sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Senin (2/5/2016), Citi Indonesia membukukan laba bersih Rp633 miliar per Maret 2016, naik dari Rp567 miliar per Maret 2015.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih sebesar 10%.  Adapun jumlah total aset per kuartal I/2016 juga tercatat Rp76,5 triliun, naik 6% dibandingkan posisi periode yang sama tahun lalu.

Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Net tercatat di level 1,15%.

Beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) juga membaik 25% menjadi Rp131 miliar per Maret 2016.

“Untuk mempertahankan kinerja ini, kami akan secara konsisten menerapkan strategi untuk menjadi bank berskala global yang  berkonsep simpler, smaller, safer and stronger,” paparnya dalam keterangan tertulis, Senin (2/5/2016).

Sementara itu, jumlah  Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tercatat naik 4% mencapai Rp 51,2 triliun. Rasio Dana Murah (CASA) Citi Indonesia terhadap DPK ada pada kisaran 71%. Hal itu diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan pendapatan bunga bersih.

Lebih lanjut dia mengatakan dari sisi permodalan, perseroan memiliki modal yang kuat dengan KPMM sebesar 28,86% pada kuartal I/2016.

Pencapaian rasio pemberian kredit/pembiayaan UMKM  mencapai 9% terhadap total kredit per Maret 2016. 

 “Kami akan terus mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan mengimplementasikan penyaluran dana sesuai dengan program prioritas pemerintah, a.l sektor infrastruktur, usaha produktif lainnya yang mendukung peningkatan ekspor serta peningkatan kredit yang diberikan ke sektor UMKM,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper