Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KUR Sokong Lonjakan Pertumbuhan Kredit BRI di Manado

Pertumbuhan penyaluran kredit 14,9% PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero) Kantor Wilayah Manado sepanjang kuartal I/2016 disokong oleh penyaluran KUR.
Kantor BRI/Ilustrasi-Bisnis.com
Kantor BRI/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, MANADO - Pertumbuhan penyaluran kredit 14,9% PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero) Kantor Wilayah Manado sepanjang kuartal I/2016 disokong oleh penyaluran KUR.

Kepala PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero) Kantor Wilayah Manado Yoshua Palti Hutapea mengatakan penyaluran kredit selama tiga bulan pertama 2016 senilai Rp890 miliar. Sementara itu, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) jilid 2 periode Agustus 2015 – Maret 2016 tercatat Rp1,25 triliun diserap oleh 62.082 debitur.

Sepanjang tahun ini, BRI yang membawahi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara ini menargetkan penyaluran kredit Rp3,3 triliun, sementara target penyaluran KUR dipatok Rp2,6 triliun.

“Pertumbuhan kredit kami memang tinggi, tapi NPL-nya juga terkendali, posisinya 0,07%. Penyaluran kredit juga mayoritas diperuntukkan mikro dan ritel,” tuturnya, Selasa (3/5/2016).

Data Perbankan Umum Posisi Maret yang diterbitkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara menunjukkan, kinerja kredit tercatat mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 12,25% (yoy) dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mampu tumbuh 13,07% (yoy).

Pertumbuhan kredit usaha mikro perbankan umum tercatat 1,88% (yoy), usaha kecil 2,95% serta usaha menengah menyusut 0,07%. Sedangkan, untuk pertumbuhan kredit mikro BRI Manado tercatat melesat 16%, ritel 14%, sementara usaha menengah tidak berkontribusi besar.

Yoshua mengatakan tingginya pertumbuhan kredit tidak disertai dengan pertumbuhan dana pihak ketiga. Saat ini, posisi loan to deposit ratio (LDR) BRI Manado posisi Maret 2016 sebesar 206%, sementara LDR perbankan umum Sulut tercatat 137,57%.

“Jadi memang jelas dana dari luar kami serap di sini. Penanaman dana ada di Jawa sana, sementara pembangunan ada di wilayah timur,” katanya.

Dia menambahkan dengan kebijakan KUR 9% dan bunga single digit, pihaknya berusaha memperoleh profit dari peningkatan volume penyaluran kredit itu sendiri.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Peter Jacobs mengatakan penyesuasian suku bunga dana yang masih terus berlanjut dalam beberapa waktu terakhir pasca penurunan suku bunga acuan (BI rate) hingga Maret 2016 masih diindikasi menjadi faktor penyebab perlambatan DPK.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper