Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS TENDENSI BISNIS: Kuartal I, Pelaku Bisnis Kembali Pesimistis

Pelaku bisnis pesimistis pada kuartal I/2016. Hal ini ditunjukkan dengan performa indeks tendensi bisnis yang terjerembab ke level di bawah 100.
Tambang batu bara Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Reuters-Dwi Oblo
Tambang batu bara Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Reuters-Dwi Oblo

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku bisnis pesimistis pada kuartal I/2016. Hal ini ditunjukkan dengan performa indeks tendensi bisnis yang terjerembab ke level di bawah 100.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyampaikan indeks tendensi bisnis (ITB) kuartal I/2016 sebesar 99,46, turun dibandingkan posisi kuartal IV/2015 sebesar 105,22.

“Menurunnya kondisi bisnis kuartal I ini disebabkan menurunnya semua variabel baik pendapatan usaha, penggunaan kapasitas produksi/usaha, dan rata-rata jumlah jam kerja,” katanya.

Indeks pendapatan usaha tercatat sebesar 98,91, turun dibandingkan posisi kuartal sebelumnya 107,49. Penggunaan kapasitas produksi usaha juga turun dari 103,95 menjadi 99,97. Rata-rata jumlah jam kerja pun juga turun dari 103,86 menjadi 99,79.

Suryamin mengatakan dari 17 lapangan usaha yang diamati, hanya 7 lapangan usaha yang indeksnya mengalami peningkatan. Sisanya, sekitar 10 lapangan usaha mengalami penurunan.

Lapangan usaha yang paling optimistis a.l. yakni informasi dan komunikasi (118,27), jasa perusahaan (108,67), dan jasa keuangan (106,64). Sementara itu, lapangan usaha paling pesimistis a.l. pertambangan dan penggalian (86,03), konstruksi (93,02), jasa lainnya (93,16).

Kendati demikian, ITB pada kuartal II/2016 diperkirakan akan meningkat menjadi 103,52%. Perkiraan tersebut terbentuk karena adanya order dalam negeri yang diperkirakan mencatatkan indeks 106,56, harga jual produk 108,17, dan order barang input 102,74.

Namun, order dari luar negeri masih akan rendah di level 93,60. Suryamin mengungkapkan kondisi ini sejalan dengan masih lesunya ekonomi global dan rendahnya harga-harga komoditas yang selama ini masih jadi andalan ekspor.

Di lihat dari lapangan usahanya, perkiraan kondisi bisnis yang paling optimistis ada pada informasi dan komunikasi (123,47), jasa keuangan (111,99), dan jasa pendidikan (110,55). Sementara, lapangan usaha yang masih akan pesimistis yakni pertambangan dan penggalian (94,54).

“Harga internasionalnya kan tidak akan cepat pulih. Permintaan luar negerinya juga belum bagus,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper