Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Membaik, Konsumen Rencanakan Belanja Besar Kuartal II/2016

Survei BPS kenaikan kecenderungan konsumen di Tanah Air merencanakan pembelian barang tahan lama seperti elektronik, kendaraan bermotor, dan tanah; belanja untuk rekreasi; atau belanja untuk mengadakan pesta dan hajatan pada kuartal II/2016.
Pedagang menata barang elektronik yang dijual di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (25/8)./Antara
Pedagang menata barang elektronik yang dijual di kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (25/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Persepsi kosumen atas ekonomi membaik pada kuartal I/2016. Jumlah konsumen yang merencanakan belanja skala besar meningkat.

Badan Pusat Statistik pada Rabu (4/5/2016)melaporkan Indeks Tendeks Konsumsi secara nasional naik tipis dari 102,77 pada kuartal IV/2015 menjadi 102,89 pada kuartal I/2016.

Kenaikan tersebut menunjukkan persepsi konsumen atas kondisi ekonomi hanya sedikit membaik. Inflasi yang rendah adalah pendorong utama perbaikan persepsi konsumen atas ekonomi.

Survei BPS kenaikan kecenderungan konsumen di Tanah Air merencanakan pembelian barang tahan lama seperti elektronik, kendaraan bermotor, dan tanah; belanja untuk rekreasi; atau belanja untuk mengadakan pesta dan hajatan pada kuartal II/2016.

Variabel yang mengukur kecenderungan tersebut naik dari level 100,51 pada prediksi kuartal I/2016 menjadi 102,78 pada prediksi kuartal II/2016. Peningkatan kencederungan konsumen tersebut sudah diantisipasi oleh perusahaan elektronik yang lebih agresif mendorong penjualan pada 2016 setelah tahun lalu tertekan oleh kelesuan ekonomi global.

“Jelas (kami lebih agresif) karena kami memang melihat indikator ekonomi mulai beranjak. Kami tahun ini lebih positif, tetapi kami tidak bisa targetkan khusus,” kata Direktur Consumer Electronics PT Samsung Electronics Indonesia Agustinus Gunadharma, Selasa (3/5/2016).

Dia menjelaskan indikasi perbaikan kondisi pasar tampak dari pemulihan belanja masyarakat dan indeks keyakinan konsumer. Pasar elektronik, jelas Agustinus, juga mendapat suntikan sentimen positif dari nilai tukar mata uang yang lebih stabil pada awal 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper