Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Kuartal I/2016 Kian Melemah

Pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara pada kuartal I/2016 masih melambat. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat, pertumbuhannya hanya 5,02% atau menurun dari kuartal IV/2015 5,32% dan hanya meningkat tipis secara year on year dari 4,84%
Peti kemas di pelabuhan/Ilustrasi-Bisnis.com
Peti kemas di pelabuhan/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN - Pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara pada kuartal I/2016 masih melambat. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat pertumbuhannya hanya 5,02% atau menurun dari kuartal IV/2015 5,32% dan hanya meningkat tipis secara year on year dari 4,84%.

Kepala BPS Sumut Wien Kusdiatmono menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sumut pada awal tahun ini tidak signifikan akibat dampak perekonomian global terutama negara-negara tujuan ekspor utama dan laju inflasi yang cukup tinggi.

Dia memperinci, pada kuartal I/2016, laju inflasi Sumut tercatat mencapai 2% atau lebih tinggi dibandingkan dengan rerata nasional. Selain itu, penyaluran kredit juga masih melambat, baik modal kerja maupun investasi.

"Untuk faktor penghambat global, pemulihan ekonomi Amerika Serikat masih belum solid. Hal ini tercermin dari manufaktur dan ekspor yang masih lemah. Ekspor Sumut ke AS memiliki share 11,43% sepanjang tahun lalu," jelas Wien, Rabu (4/5/2016).

Lebih lanjut, perekonomian Tiongkok juga belum stabil dan diiringi dengan risiko pelemahan yang masih tinggi. Kontribusi ekspor Sumut ke China pada 2015 10,91%. Begitu pula dengan Jepang. Wien menyebutkan saat ini kebijakan suku bunga negatif masih terus mereka lakukan untuk merespon pertumbuhan ekonomi yang terus melambat. Ekspor Sumut ke Jepang memiliki pangsa 5,48%.

"Walaupun begitu, pada awal tahun ini perlambatan sedikit terbantu dengan beberapa faktor seperti masa libur Tahun Baru, peyaan Imlek dan Cheng Beng, harga komoditas seperti kelapa sawit yang mulai membaik. Selain itu, penurunan harga BBM bersubsidi pada Januari 2016," tambah Wien.

Kepala Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sumut Ateng Hartono merinci produk domestik regional bruto (PDRB) sumut pada kuartal I/2016 atas dasar harga berlaku mencapai Rp151,13 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp113,71 triliun.

Struktur ekonomi Sumut pada triwulan lalu, jelas Ateng masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan 22,89%, industri pengolahan 19,28% dan perdagangan besar-eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor 17,71%. Ketiganya berkontribusi 59,88% terhadap PDRB Sumut.

"Berdasarkan ADHB, struktur dari pengeluaran tidak banyak berubah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga masih mencakup lebih dari separuh PDRB Sumut atau 53,21% diikuti oleh PMTB 31,85%, ekspor barang dan jasa 37,57%, imppor 33,64% konsumsi pemerintah 6,63%," ucap Ateng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper