Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA: Bank Indonesia Yakin Kuartal II/2016 Bisa Lebih Baik

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2016 akan meningkat dibandingkan pencapaian pada kuartal pertama tahun ini. Peningkatan stimulus fiskal, khususnya terkait dengan percepatan pembangunan proyek infrastruktur, menjadi dorongan terbesar perbaikan perekonomian.
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Kantor Bank Indonesia/Ilustrasi-Bisnis
Bisnis.com. JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2016 akan meningkat dibandingkan dengan pencapaian pada kuartal pertama tahun ini. Peningkatan stimulus fiskal, khususnya terkait dengan percepatan pembangunan proyek infrastruktur, menjadi pendorong terbesar perbaikan perekonomian.
 
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2016 tercatat 4,92% (yoy), lebih rendah dari kuartal IV/2015 sebesar 5,04% (yoy). Namun, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2016 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
 
Tirta Segara, Direktur Ekstekutif Departemen Komunikasi BI menyampaikan konsumsi rumah tangga pada kuartal II/2016 juga diperkirakan membaik, seiring dengan terjaganya inflasi dan meningkatnya ekspektasi pendapatan.
 
Selain itu, percepatan implementasi sejumlah paket kebijakan pemerintah terutama upaya untuk meningkatkan daya saing dan iklim investasi akan dapat meningkatkan investasi dan ekspor.
 
"Pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh secara konsisten diharapkan akan memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi, seiring dengan efektivitas transmisinya yang semakin baik ke depan," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (4/5/2016).
 
BI mencermati pencapaian pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama ini cenderung rendah disebabkan terbatasnya pertumbuhan konsumsi pemerintah dan investasi. Pelemahan konsumsi Pemerintah dipengaruhi oleh pola musiman belanja emerintah di awal tahun yang masih relatif terbatas.
 
Kemudian, perilaku investor swasta yang masih cenderung menunggu (wait and see) sehingga berdampak pada lemahnya kegiatan investasi, di tengah upaya untuk mempercepat proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Sementara, konsumsi rumah tangga masih tumbuh kuat didukung oleh perkembangan harga yang terjaga.
 
"Kinerja ekspor secara keseluruhan juga mengalami perbaikan, meskipun masih mengalami fase kontraksi," ujarnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper