Bisnis.com, MALANG—Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang menyiapkan uang kartal sedikitnya Rp2,53 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang merayakan Lebaran.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Dudi Herawadi mengatakan dana sebesar itu merupakan estimasi dari kebutuhan bank dan masyarakat untuk merayakan kegiatan Lebaran tahun lalu ditambah kenaikan 10%.
“Kebutuhan dana segar pada Lebaran tahun lalu mencapai Rp2,3 triliun,” ucapnya di Malang, Selasa (17/5/2016).
Dana sebesar itu sebagian untuk memenuhi kebutuhan perbankan, baik untuk melayani penarikan dana segar lewat kantor-kantor layanan, juga untuk pengisian mesin-mesin ATM mereka.
Khusus untuk penukaran pecahan kecil, nilainya sekitar Rp500 miliar. Pecahan kecil dimaksud mulai Rp1.000-Rp20.000.
Dia juga bank-bank juga aktif memberikan layanan penukaran pecahan kecil untuk nasabah mereka terkait dengan kegiatan Lebaran.
Kegiatan penukaran uang itu diharapkan tidak saja dilakukan menjelang Lebaran, namun diharapkan pada awal Ramadan sudah bisa direalisasikan.
Dengan begitu, masyarakat yang akan menukarkan uang tidak perlu ada antrean dari masyarakat yang panjang dalam kegiatan penukaran uang pecahan kecil di bank-bank.
Ada 9 bank yang sudah menyatakan siap melakukan kegiatan penukaran di mobil-mobil bank dan kantor-kantor unit. Mereka juga sudah mengajukanm permintaan uang pecahan kecil yang totalnya mencapai Rp200 miliar.
“Jadi dananya sudah ada. Mulai awal Ramadan bisa dilakukan penukaran uang pecahan kecil,” ujarnya.
Penukaran uang pecahan untuk merayakan Lebaran tidak hanya tidak berlangsung di Kota Malang, melainkan di seluruh wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Malag, yakni Kota Malang, Kota Batu, Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, dan Kab. Probolinggo.
Di Probolinggo, pihaknya akan mengajak bank perkreditan rakyat juga ikut berpartisipasi dalam penukaran uang pecahan kecil bagi nasabah yang membutuhkannya untuk merayakan Lebaran.
Meski bank aktif melayani penukaran uang, BI Malang juga melayani penukaran uang pecahan kecil. Namun dia berharap, idealnya untuk instansi penukaran itu dilakukan secara kolektif sehingga tidak saling merepotkan. Pelayanannya juga lebih mudah.
Dia juga menyarankan agar penukaran uang disampaikan kepada pimpinan BI, tidak lewat karyawan. Hal itu menghindari orang yang mengaku sebagai karyawan BI, padahal kenyataannya bukan, sehingga yang menjadi korban justru masyarakat.
Dengan mudahnya akses penukaran uang kartal pecahan kecil, maka diharapkan uang baru tersebut tidak lagi diperjualbelikan di tempat uang. Uang tersebut dikembalikan sebagai alat pembayaran yang sah. (k24)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
