Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wajib Lapor, Penutupan Kartu Kredit BCA Naik Tiga Kali Lipat

Pasca-penerapan aturan wajib lapor transaksi kartu kredit, nampaknya perbankan harus mencari strategi baru untuk bisa menjaga nilai transaksi non tunai terutama kartu kredit yang dikhawatirkan berdampak turun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pasca-penerapan aturan wajib lapor transaksi kartu kredit, nampaknya perbankan harus mencari strategi baru untuk bisa menjaga nilai transaksi non tunai terutama kartu kredit yang dikhawatirkan berdampak turun. 

Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 39/PMK.03/2016 tentang Rincian Jenis Data dan Informasi yang Berkaitan dengan Perpajakan tersebut, perbankan diminta untuk menyampaikan data penggunaan kartu kredit oleh bank yang mengeluarkan. 

Data tersebut berupa nama bank, nomor rekening pemilik kartu kredit, ID merchant, nama merchant, nama dan alamat pemilik kartu, Nomor Induk Kependudukan (NIK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemilik kartu, bulan tagihan,  tanggal transaksi, rincian dan nilai transaksi, serta pagu kredit.

Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaadmadja mengatakan, Undang-undang yang disahkan pada 22 Maret 2016 tersebut berdampak pada penutupan kartu kredit sebesar tiga kali lipat. 

"Langsung saya monitor apa yg terjadi. Sejak peraturan itu berlaku, ada tiga kali lipat penutupan kartu kredit, mutasi harian dari Rp147 miliar perhari langsung turun menjadi Rp120 miliar," ujar Jahja dalam diskusi di Grand Sahid Jakarta, Selasa (17/5). 

Jahja menambahkan nasabah masih banyak yang belum terlalu paham dengan aturan tersebut dan terkena dampak Hallo Effect sehingga menjadi ketakutan dan akhirnya memilih untuk menutup kartu kredit dan mengurangi nilai transaksi non tunai terutama kartu kredit. 

Hal tersebut menurut Jahja menjadi tumpang tindih dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan yang meminta untuk mulai beralih menjadi cashless society. Meskipun demikian, Jahja optimistis bisa mengembalikan kembali jumlah penggunaan kartu kredit serta nilai transaksi yang sempat turun. 

"Sementara ini banyak yang kaget dan khawatir. Tapi itu kan gak serta merta akan seperti itu terus," ujar Jahja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper