Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Harga Sempat Anjlok, BRI Tetap Salurkan ke Industri Kelapa Sawit

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tetap menyalurkan kredit ke sektor industri kelapa sawit kendati crude palm oil sempat mencapai harga terendah dalam 10 tahun terakhir pada tahun lalu.
Seorang pekerja memuat bongkahan kelapa sawit ke atas mobil truk di pinggir jalan raya Palembang-Prabumulih, Sumsel/Antara
Seorang pekerja memuat bongkahan kelapa sawit ke atas mobil truk di pinggir jalan raya Palembang-Prabumulih, Sumsel/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tetap menyalurkan kredit ke sektor industri kelapa sawit kendati crude palm oil sempat mencapai harga terendah dalam 10 tahun terakhir pada tahun lalu.

Direktur Kelembagaan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) BRI Kuswiyoto mengatakan perseroan tetap menyalurkan kredit ke industri kelapa sawit mengingat kebutuhan akan minyak kelapa sawit dunia begitu besar.

"Tahun lalu memang sawit agak turun, sekarang kan udah naik dari sekitar US$500 per ton menjadi sekitar US$700 per ton. Itu sudah cukup aman," ujarnya, Kamis (26/5/2016).

Hingga saat ini, Kuswiyoto menyebutkan BRI telah menyalurkan kredit ke industri kelapa sawit dan turunannya dengan nilai sekitar Rp15 triliun. Penyaluran pinjaman di industri ini diberikan kepada korporasi swasta dan BUMN.

Untuk korporasi non-BUMN, industri kelapa sawit mendominasi penyaluran kredit korporasi bank dengan jaringan terbesar di Tanah Air ini. Adapun untuk korporasi BUMN didominasi oleh sektor infrastruktur mengingat banyaknya proyek yang tengah digarap oleh pemerintah.

Lebih lanjut, dirinya menyatakan perseroan juga menjaga kualitas penyaluran ke industri sawit dengan lebih selektif dalam memilih calon debitur. "Kami harus menghemat uang, kami pilih nasabah yang benar-benar bagus. Jangan ada non performing loan (NPL) baru," kata Kuswiyoto.

Hingga kuartal I/2016, nilai outstanding kredit korporasi untuk BUMN tercatat senilai Rp78,5 triliun atau naik dari Rp58,8 triliun dari periode yang sama tahun lalu (year on year).

Adapun untuk korporasi non-BUMN, BBRI mencatatkan nilai outstanding Rp76,4 triliun atau naik dari Rp55,6 triliun y-o-y. Apabila dibandingkan dengan akhir tahun (year to date), kredit korporasi BUMN turun sebesar 3,32% dari Rp81,2 triliun dan kredit korporasi non-BUMN naik tipis 1,73% dari Rp75,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper