Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba 7 Emiten Asuransi Menurun

Tujuh dari sebelas perusahaan asuransi umum yang melantai di pasar modal tercatat mengalami penurunan laba bersih pada kuartal I/2016.
Ilustrasi kegiatan agen asuransi/Antara-Andika Wahyu
Ilustrasi kegiatan agen asuransi/Antara-Andika Wahyu

Bisnis.com, JAKARTA — Tujuh dari sebelas perusahaan asuransi umum yang melantai di pasar modal tercatat mengalami penurunan laba bersih pada kuartal I/2016.

Berdasarkan laporan keuangan anaudited yang dihimpun Bisnis dari keterbukaan, seluruh emiten di bidang asuransi umum masih mampu membukukan laba bersih dengan nilai total Rp546, 09 miliar.

Realisasi tersebut menurun sebesar 12,65% jika dibandingkan nilai total laba bersih yang dibukukan sepuluh emiten pada periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/y-o-y), yakni Rp625,21 miliar.

Dalam rekapitulasi data keuangan itu terungkap tujuh emiten mengalami penurunan laba bersih. Laba tahun berjalan PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) anjlok hingga 62,17% (y-o-y) menjadi Rp8,43 miliar pada kuartal pertama tersebut.

PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. (AHAP) mengalami penurunan laba bersih hingga 51,50% dan PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. (ASDM) sebesar 46,83% (y-o-y).  .

Sedangkan, empat emiten lainnya, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG), PT Asuransi Jasa Tania Tbk. (ASJT), PT Paninvest Tbk. (PNIN) dan PT Victoria Insurance Tbk. (VINS) masing-masing mencatat penurunan perolehan laba bersih sebesar 16,45%, 14,51%, 13,70%, dan 7,78% (y-o-y).

Hanya empat emiten yang berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih, yakni PT Asuransi Mitra Maparya Tbk. (ASMI), PT Asuransi Bintang Tbk. (ASBI), PT Asuransi Ramayana (ASRM) dan PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk. (ABDA).

Laba bersih ASMI melonjak hingga 141,24% (y-o-y) menjadi Rp7,25 miliar sebab pada akhir kuartal I/2015 pihaknya malah mencatatkan rugi bersih Rp17,58 miliar.

Kemudian, laba bersih ASBI, ASRM dan ABDA masing-masing bertumbuh sebesar 42,43%, 9,85% dan 3,37% (y-o-y).

Ketua Umum Asosiasi Asurani Umum Indonesia (AAUI) Yasril Y. Rasyid menjelaskan laba bersih pelaku industri asuransi kerugian sangat bergantung pada tiga komponen, yakni hasil underwriting dan hasil investasi pada unsur pendapatan serta biaya operasional pada unsur beban.

Dia menilai reaslisasi hasil underwriting perusahaan asuransi umum pada triwulan pertama tahun ini berpotensi lebih kecil dibandingkan tahun lalu karena adanya peningkatan klaim.

“Di samping peningkatan cadangan premi karena premi bertumbuh,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (26/5/2016).

Menurut dia, hasil investasi pelaku industri pun umumnya mengalami penurunan dibandingkan realisasi triwulan pertama 2015. Menurunnya suku bunga deposito dan imbal hasil saham diyakini sebagai faktor dominan yang memengaruhi komponen tersebut.

Sejalan dengan itu, Yasril menilai biaya operasional perusahaan juga meningkat. “Karena adanya peningkatan biaya pegawai seiringi dengan kenaikan biaya hidup dan beban lainnya seperti premi asuransi bagi pekerja.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper