Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Triwulan I/2016, Investasi Riau Masih Rendah

Nilai investasi yang masuk ke Provinsi Riau hanya senilai Rp1,9 triliun pada triwulan I/2016 atau sekitar 10% dari target investasi sepanjang tahun ke daerah tersebut.
ng menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, pada Senin malam (28/9)./Antara
ng menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, pada Senin malam (28/9)./Antara

Bisnis.com, PEKANBARU – Nilai investasi yang masuk ke Provinsi Riau hanya senilai Rp1,9 triliun pada triwulan I/2016 atau sekitar 10% dari target investasi sepanjang tahun ke daerah tersebut.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau Ismaili Fauzi mengatakan nilai investasi di Riau pada triwulan pertama tahun ini naik tipis bila dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Memang nilainya hanya Rp1,9 triliun, tetapi dibandingkan tahun lalu itu angkanya naik tipis. Kalau target sampai akhir tahun ini Rp18,5 triliun,” katanya Jumat (27/5/2016).

Masih rendahnya investasi ke Riau, menurut Ismaili, karena banyak perusahaan yang sudah mulai menjalankan usahanya belum mengirimkan laporan proses investasi kepada BPMPD.

Padahal, pengusaha diwajibkan melaporkan kepada pemda yaitu Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) secepat mungkin setelah komitmen investasi ditandatangani.

Beberapa sektor usaha yang telah menyampaikan laporan itu kata dia yaitu perusahaan perkebunan sawit dan perusahaan pengolah kertas dan bubur kertas.

“Dominasinya masih sektor perkebunan sawit dan pabrik kertas, jadi memang ada perusahaan yang mengulur waktu dan belum melaporkan LKPMnya ke kami,” katanya.

Masalah utama penghambat investasi skala besar ke Riau masih berkutat pada lambatnya pengesahan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) daerah itu sehingga pemda tidak bisa memberikan rekomendasi usaha baru kepada investor yang akan masuk.

Plt Sekretaris Daerah Provinsi Riau Muhammad Yafiz mengatakan dari laporan terakhir yang diterima dirinya, nilai investasi yang akan masuk ke Riau cukup besar tetapi terhambat RTRW.

“Total investasi yang ingin masuk ke Riau cukup besar, sampai Rp70 triliun tetapi kendala utamanya RTRW Riau yang jadi acuan rekomendasi investasi itu belum juga disahkan,” katanya.

Beberapa daerah primadona investor ke Riau kata dia yaitu Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar, dan Kota Pekanbaru.

Untuk Kota Dumai saja, dari laporan pemkot setempat kepada pemprov Riau, investasi senilai lebih dari Rp20 triliun harus terhambat realisasinya karena belum ada RTRW Riau.

“Ini yang masih kendala bagi Riau, tentu kami ingin ada solusi terbaik dari pemerintah pusat untuk menyelesaikan kendala ini,” katanya.

Adapun nilai investasi Riau pada tahun lalu mencapai Rp14 triliun, jauh turun dibandingkan 2014 yang mencapai Rp22,47 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper