Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFLASI MANADO: Ketidakstabilan Harga Produk Strategis Relatif Tinggi

Ketidakstabilan harga komoditas strategis di Kota Manado cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Utara, kecuali di daerah Kabupaten Kepulauan yang juga memiliki volatilitas harga yang tinggi.
Pasar tradisional/Antara
Pasar tradisional/Antara

Bisnis.com, MANADO - Ketidakstabilan harga komoditas strategis di Kota Manado cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Sulawesi Utara, kecuali di daerah Kabupaten Kepulauan yang juga memiliki volatilitas harga yang tinggi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Peter Jacobs mengatakan telah melakukan pemetaan inflasi di 15 kabupaten/kota se Sulut pada periode Maret-April 2016 guna mencari akar permasalahan persistensi pengingkatan harga, khususnya komoditas strategis.

Menurutnya, dari penelusuran yang telah dilakukan, alur distribusi yang cukup panjang, ketergantungan terhadap produksi luar daerah, tingginya level margin di tingkat pedagang serta belum efektifnya pelaksanaan operasi pasar menjadi masalah-masalah mengapa kenaikan harga itu terjadi.

"Permaslahan mindset masyarakat maupun pedagang yang mewajarkan lonjakan harga di momen tertentu khususnya hari raya juga menjadi faktor penyebab utama peningkatan harga sekaligus menjadi tantangan untuk dibenahi bersama," tuturnya, Jumat (27/5/2016).

Rata-rata komoditas strategis yang dikonsumsi masyarakat Kota Manado memiliki empat hingga enam rantai distribusi sebelum sampai ke tingkat konsumen akhir. Khusus cabai rawit, masing-masing rantai terjadi pengambilan margin keuntungan dengan kisaran 10% hingga 25%.

Namun, Peter mengatakan level margin tersebut cenderung meningkat apabila mendekati momen hari besar keagamaan. "Berdasarkan diskusi bersama petani penghasil diperoleh informasi bahwa level harga di tingkat petani sudah cukup tinggi. Kondisi tersebut mengkonfirmasi kondisi NTP petani hortikultura yang tercatat memang cukup tinggi," tuturnya.

Dia menambahkan harga jual di tingkat petani pada kondisi normal dapat mencapai 3 hingga 4 kali modal yang digunakan untuk menanam (komoditas cabai rawit).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper