Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Terima Laporan Keuangan BPK 2015

Presiden RI Joko Widodo menerima Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2015 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis (kanan) mengikuti Sidang Paripurna Luar Biasa kelima, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/4)./Antara-M Agung Rajasa
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis (kanan) mengikuti Sidang Paripurna Luar Biasa kelima, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/4)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo menerima Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LHP LKPP) Tahun 2015 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Ketua BPK Harry Azhar Aziz saat menyampaikan LHP LKPP Tahun 2015 di Istana Negara Jakarta, Senin (6/6/2016), mengatakan LHP tersebut sebelumnya telah disampaikan melalui surat kepada pihak DPR, DPD, dan Presiden pada tanggal 27 Mei 2016.

"LHP atas LKPP Tahun 2015 terdiri atas tiga laporan utama, yaitu LHP atas Laporan Keuangan yang berisi opini BPK atas LKPP Tahun 2015," katanya.

Selain itu, laporan yang disampaikan juga berisi LHP atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan LHP atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, kata Harry, pihaknya melengkapi laporan-laporan utama tersebut dengan laporan tambahan.

"Laporan tambahan berupa Laporan Hasil Review atas Pelaksanaan Transparansi Fiskal Tahun 2015 dan Laporan Pemantauan Tindak Lanjut atas Hasil Pemeriksaan LKPP Tahun 2007 sampai dengan 2014," katanya.

Dalam realisasi APBN 2015, pemerintah melaporkan realisasi pendapatan sebesar Rp1.500,02 triliun atau turun 2,74 persen jika dibandingkan dengan 2014 sebesar Rp1.550,49 triliun.

Secara keseluruhan dari pemeriksaan atas 86 entitas pelaporan, pihaknya mengapresiasi pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan dan jajarannya, yang telah berupaya untuk menjaga kualitas laporan keuangan yang ditunjukkan dengan tidak signifikannya penurunan kualitas laporan keuangan pada penerapan pertama kali Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper