Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WOMF Biayai 180.000 Sepeda Motor Selama Mei 2016

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk., mencatat telah menyalurkan pembiayaan untuk 180.000 unit kendaraan senilai Rp2,2 triliun hingga akhir Mei 2016.
WOM Finance/Bisnis.com
WOM Finance/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk., mencatat telah menyalurkan pembiayaan untuk 180.000 unit kendaraan senilai Rp2,2 triliun hingga akhir Mei 2016.

Zacharia Susantadiredja, Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF), mengatakan pihaknya menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan Rp6 triliun lebih hingga akhir tahun.

Dia mengatakan di Mei 2016 terjadi peningkatan penjualan sebesar 10% dibandingkan bulan sebelumnya. Seiring momen lebaran Zacharia mengharapkan tren positif ini dapat dipertahankan.

“Diharapkan bulan Juni bisa lebh baik lagi,” kata dia di Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Saat ini pembiayaan WOMF ditopang pembiayaan sepeda motor. Sekitar 70% penyaluran pembiayaan disalurkan kepada kendaraan roda dua baru, sedangkan 30% sisanya untuk pembiayaan kendaraan roda dua bekas dan pembiayaan multiguna.

 

Peningkatnya kinerja WOMF sendiri terlihat semenjak perusahaan menampilkan laporan kinerja triwulan I/2016. Perusahaan dapat meningkatkan laba 5.038% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain meningkatnya pendapatan perusahaan juga ketat menjaga beban perusahaan. Tercatat beban hanya naik 3,6% di triwulan I/2016.

Djaja Suryanto Sutandar, Presiden Direktur WOMF dalam kesempatan terpisah mengatakan melihat trend yang terjadi maka di 2016 perusahaan lebih fokus menjaga kualitas dan meningkatkan efisiensi.

"Targetnya tidak berubah banyak, seperti 2015 sekitar Rp6 triliun lebih," katanya.

Dia mengatakan pihaknya mengharapkan di 2016 terjadi perbaikan ekonomi sehingga penjualan sepeda motor kembali meningkat. Namun untuk mengejar target laba, perusahaan kata Djaja, akan melakukan sejumlah perbaikan seperti komponen harga. Selain itu pihaknya akan meningkatkan efisiensi dengan menekan cost of credit (CoC).

Upaya yang dilakukan untuk menjaga CoC ini dengan melakukan penguatan dalam pemilihan konsumen. Selain itu perusahaan juga mewajibkan seluruh lapisan tim untuk patuh pada prosedur pembiayaan.

Djaja mengatakan pihaknya melakukan optimalisasi proses dan meningkatkan produktifitas. Selain itu melakukan pembenahan sumber daya manusia serta update kemampuan IT.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga April 2016 pembiayaan konsumen masih mencatat pertumbuhan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Tercatat pembiayaan konsumen tumbuh sebesar 2% atau naik dari Rp246,9 triliun menjadi Rp252,1 triliun. Sedangkan industri pembiayaan mengalami penurunan bisnis sebesar 1% dari Rp368,6 triliun menjadi Rp364,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper