Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerimaan Cukai Kanwil DJBC Jatim II Capai 31%

Penerimaan cukai di Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai(DJBC) Jatim II Malang sampai 20 Juni baru mencapai 31% dari total target penerimaan sebesar Rp33 triliun.
Kepala KPPBC Tipe Madya Cukai Malang Rudy Heri Kurniawan (paling kanan) menyaksikan pemunasnahan minuman mengandul etil alkohol di halaman KPPBC Tipe Madya Cukai Malang, Rabu (22/6/2016). Lewat penertiban, maka diharpakan penerimaan cukai juga ikut terdongkrak. /Bisnis-Choirul Anam
Kepala KPPBC Tipe Madya Cukai Malang Rudy Heri Kurniawan (paling kanan) menyaksikan pemunasnahan minuman mengandul etil alkohol di halaman KPPBC Tipe Madya Cukai Malang, Rabu (22/6/2016). Lewat penertiban, maka diharpakan penerimaan cukai juga ikut terdongkrak. /Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG—Penerimaan cukai di Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai(DJBC)  Jatim II Malang sampai 20 Juni baru mencapai 31% dari total target penerimaan sebesar Rp33 triliun.

Kepala Kanwil DJBC Jatim II Nirwala Dwi Heryanto mengatakan tersendatnya penerimaan karena tren konsumsi  rokok memang sedang menurun bersamaan dengan melemahnya daya beli masyarakat karena ekonomi yang masih melemah.

“Ini karena ada PMK 20/2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri keuangan Nomor 69/PMK.04/2008 tentang Penundaan Pembayaran Cukai untuk Pengusaha Pabrik atau Importir Barang Kena Cukai yang Melaksanakan Pelunasan dengan Cara Pelekatan Pita Cukai,” ujarnya di sela-sela Pemusnahan Barang Milik Negara Hasil Penindakan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Cukai Malang di Malang, Rabu (22/6/2016).

Pernyataan senada juga diungkapkan Kepala KPPBC Tipe Madya Cukai Malang Rudy Heri Kurniawan. Menurut dia, dengan adanya PMK tersebut maka perusahaan rokok (PR) lebih berkonsentrasi untuk melunasi utang cukai karena pembayaran paling akhir pada Desember 2015.

Dengan begitu, maka PR tidak bisa melakukan ekspansi sehingga penjualan Januari-Februari seret. Pada Maret, penjualan mulai meningkat lagi, namun dengan datangnya Ramadan, maka penjualan rokok menyusut lagi.

Karena itulah, baik Nirwala maupun Rudy, optimistis penjualan rokok setelah Lebaran akan naik lagi sehingga penerimaan cukai dari tembakau akan meningkat pula.

Karena alasan itulah, Rudy optimistis target penerimaan cukai di KPPBC Tipe Madya Cukai Malang sebesar Rp15,413 triliun pada tahun ini bisa tercapai. Asumsi itu didasarkan fakta PR sudah bisa berkonsentrasi dalam menggenjot produksi dan penjualan sedangkan dari sisi daya beli masyarakat juga meningkat bersamaan dengan meningkat.

Sampai 20 Juni 2016, penerimaan cukai di KPPBC Tipe Madya Cukai Malang mencapai Rp5,239 triliun atau 34% dari target penerimaan sebesar Rp15,413 triliun.

Bila dibandingkan proporsi penerimaan 2015 yang pada semester I mencapai Rp6,398 triliun dengan proporsi sebesar 40,52%, maka peneirmaan cukai pada tahun ini terjadi penurunan.

Baik Nirwala maupun Rudy sepakat, untuk meningkatkan penerimaan cukai diantaranya dilakukan dengan menertibakan rokok ilegal.

Karena itulah, kata Rudy, KPPBC Tipe Madya Cukai Malang menggencarkan penindakan. Sampai dengan 20 Juni, ada 159 kegiayam penindakan, yakni 25 kali penindakan hasil tembakau, 18 kali penindakan minuman mengandung etil alkohol, dan 116 kali penindakan barang kiriman pos.

“Terakhir kali, pada Juni ini kami berhasil melakukan penindakan terhadap kegiatan produksi rokok tanpa izin dan rokok tanpa dilekati pita cukai. Rokok yang disita sebvanyak 684.280 batang jenis SKM dan 198.810 rokok jenis berbagai merek senilai Rp122.523.000,” ujarnya. (k24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper