Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM: AS Incar Pengolahan Mineral dan Konstruksi

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari beberapa perusahaan asal Amerika Serikat di bidang konstruksi dan pengolahan mineral.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani./JIBI-Dedi Gunawan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari beberapa perusahaan asal Amerika Serikat di bidang konstruksi dan pengolahan mineral.

Kepala BKPM Franky Sibarani  mengatakan perusahaan di bidang konstruksi dan pengolahan mineral rencananya akan melakukan perluasan usaha di Indonesia dalam bentuk perluasan lokasi atau diversifikasi usaha.

Adapun salah satu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi berencana untuk turut dalam proyek infrastruktur yang saat ini gencar di Indonesia.

"'Outward investment' Amerika Serikat merupakan yang tertinggi, tapi realisasinya ke Indonesia terbilang masih sedikit. Kami optimis, sekarang sudah mulai terlihat perkembangan minat investasi dari Amerika Serikat. Karena BKPM melalui perwakilan kami di New York terus mengawal minat investasi ini, kita bantu kebutuhannya sampai realisasi," katanya, Sabtu (25/6/2016).

Franky menjelaskan, melalui kantor perwakilan yang akan didirikan di Indonesia, perusahaan itu akan melakukan riset pasar di Indonesia dalam mengembangkan usahanya.

Pihak kantor perwakilan BKPM (IIPC) New York telah menginformasikan sistem perizinan online dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat kepada perusahaan tersebut guna memberikan gambaran bagi investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

"Perusahaan menanyakan bagaimana prosedur untuk terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Semua sudah dijelaskan melalui perwakilan kami di New York, kami juga terus melakukan komunikasi dengan perwakilan perusahaan," tuturnya.

Pejabat IIPC Rahardjo Siswohartono mengemukakan bahwa selain tanggap dalam memfasilitasi kebutuhan investor, timnya juga terus aktif melakukan kegiatan promosi investasi untuk menjaring minat investasi di Amerika Serikat.

"Bekerja sama dengan tim Marketing Officer dan perwakilan RI di Amerika Serikat, kami terus berusaha menarik minat investor melalui program-program promosi," ujarnya.

Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi yang nilai realisasi investasinya pada 2015 mencapai 893 juta dolar AS, terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan.

Dari sisi komitmen, tercatat senilai 4,8 miliar dolar AS komitmen investasi yang terdiri dari 76 proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper