Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDIP: Tax Amnesty Jangan Jadi Sumber Pendapatan Utama APBN-P 2016

Wakil Ketua Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno meminta pemerintah agar hasil penarikan dana dari tax amnesty tidak dimasukkan sebagai sumber pendapatan utama dalam APBN-P 2016
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Ketua Fraksi PDIP,  Hendrawan Supratikno meminta pemerintah agar hasil penarikan dana dari tax amnesty tidak dimasukkan sebagai sumber pendapatan utama dalam APBN-P 2016.

"Kalau dimasukkan ke dalam APBN-P 2016, kami khawatir ada problem fiskal,” ujar Hendrawan, Selasa (28/6/2016).

Dia beralasan bahwa pemerintah sendiri belum bisa memastikan siapa saja yang akan melakukan repatriasi dan deklarasi.

Permintaan itu disampaikannya setelah RUU Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty dibawa ke sidang Paripurna hari ini. PDIP merupakan fraksi yang tidak sepenuhnya mendukung RUU tersebut karena masih memberikan catatan. 

Hendrawan menegaskanpihaknya bukan keberatan dengan RUU Tax amnesty, tapi menyampaikan sejumlah catatan. 

Menurutnya, pemerintah sudah merespon sebagian usulan itu. Meski pemerintah tetap akan memasukkan hasil tax amnesty ke dalam APBN-P 2016, tapi skenario lain perlu disiapkan jika target dari tax amnesty tak tercapai, ujarnya. Akan tetapi, Anggota Komisi XI DPR itu tidak mengetahui skenario seperti apa yang akan dipilih pemerintah.

Selain untuk meningkatkan pendapatan negara, tax amnesty sangat dibutuhkan untuk memperbaiki basis wajib pajak yang dinilai belum optimal selama ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper