Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Sosialisasikan Manfaat Tax Amnesty di Singapura

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI bergerak cepat dengan langsung melakukan sosialisasi di Singapura mengenai kebijakan tax amnesty, sesaat setelah sidang paripurna DPR menyetujui aturan tersebut.
Ilustrasi/wisma bni 46
Ilustrasi/wisma bni 46

Bisnis.com, SINGAPURA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI bergerak cepat dengan langsung melakukan sosialisasi di Singapura mengenai kebijakan tax amnesty, sesaat setelah sidang paripurna DPR menyetujui aturan tersebut.

Panji Irawan, Direktur Tresuri dan Internasional BNI, mengatakan fasilitas tax amnesty merupakan penawaran yang harus dimanfaatkan oleh para wajib pajak.

Pasalnya, pemerintah memberikan berbagai paket keringanan bagi wajib pajak yang mendeklarasikan penghasilan kena pajaknya secara terbuka, atau membayar pajak yang belum disetorkan.

“Pemerintah telah menegaskan tidak akan ada lagi tax amnesty setelah ini. Fasilitas ini tidak hanya berlaku untuk wajib pajak korporasi besar, tetapi juga untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, serta wajib pajak individu,” katanya di Singapura, Rabu (29/6/2016).

Sosialisasi tersebut disampaikan kepada sekitar 50 nasabah dan debitur BNI yang ada di Singapura. Tujuannya, agar para nasabah dan debitur tersebut mengetahui peran perusahaan sebagai tempat untuk konsultasi, serta mengoptimalkan fasilitas yang memiliki batas waktu itu.

Panji menuturkan BNI siap memaksimalkan peran seluruh anak perusahaannya, agar dapat membantu para wajib pajak dalam menyalurkan dana repatriasi ke berbagai instrumen keuangan yang disiapkan perbankan.

BNI saat ini memiliki agen trustee, bank kustodi, produk treasury, wealth management, hingga aset manajemen, yang dapat dimanfaatkan sebagai instrumen investasi dalam pengelolaan dana repatriasi tax amnesty.

Kesediaan wajib pajak untuk mendeklarasikan pajak, dan membayar pajak yang belum disetorkan, lanjut Panji akan sangat membantu pemerintah dalam membangun pusat data perpajakan yang lebih akurat.

Hal itu juga akan menambah penerimaan pajak yang digunakan untuk membiayai pembangunan, terutama infrastruktur melalui APBN.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper