Bisnis.com, Jakarta—Bank Indonesia menilai laju inflasi sudah menunjukkan tren rendah sehingga sangat baik untuk mempertahankan rezim suku bunga rendah.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan inflasi yang terjaga rendah menjadi faktor pendorong terwujudnya suku bunga rendah, selain dorongan dari faktor eksternal. Dia menyakini inflasi tahunan akan bertahan 3%-4% sehingga suku bunga yang saat ini telah rendah dapat tetap pada kedudukannya.
“Kalau kita bisa mempertahankan inflasi di level 3%-4%, ya, suku bunga saat ini sudah lumayan rendah ya kita bisa pertahankan,” katanya di Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (1/7/2016).
BI telah menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 6,5% pada Juni 2016. BI juga memangkas deposit facility sebesar 25 basis poin menjadi 4,5% dan lending facility turun 25 basis poin menjadi 7,0% berlaku mulai 17 Juni 2016. Sementara itu, BI 7-day Repo Rate mengalami penurunan yang sama 25 basis poin menjadi 5,25%.
Lebih lanjut, Mirza menyatakan pencapaian inflasi 0,66% merupakan pencapaian yang cukup baik di bulan Ramadan. Pada Juli 2016, yang mana terdapat momen Idul Fitri, inflasi masih bisa terjaga karena setelah Lebaran harga akan mulai melandai.
“Biasanya setelah Lebaran itu inflasinya kembali ke normal sehingga bagi BI kalau kita bicara inflasi 4% sampai akhir tahun, itu masih reasonable juga,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
