Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Cara Benar Memberikan Kredit dan Piutang

Bagi calon pengusaha, harus diantisipasi kesalahan saat mendirikan perusahaan. Inilah 5 prinsip utama dalam memberikan kredit saat Anda mendirikan perusahaan:
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis-swi
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis-swi

Bagi calon pengusaha, harus diantisipasi kesalahan saat mendirikan perusahaan. Inilah 5 prinsip utama dalam memberikan kredit saat Anda mendirikan perusahaan:

1. Sebanyak 90% uang beredar adalah dalam bentuk u(t)ang. Anda jualan roti di rumah, sedangkan profesi Anda mencicil taxi Uber.  Ini tidak sesuai prinsip bahwa bisnis Anda adalah cash.

Lalu, bagaimana koreksinya?  Supaya bisnis Anda melipat ganda 10 kali,  lebih cepat Anda drop roti ke sahabat handai taulan secara kredit. Coba perhatikan,  toko electronic menjual kulkas, televisi, kasur springbed, secara kredit.  Toko handphone menjual secara cicilan 6 bulan.  Beli motor cicilan 3 tahun.  Beli apa pun kredit.

Salon gunting rambut saja membayar secara kredit,  pakai mesin EDC kartu kredit. Nah, sahabat Anda terima kredit roti Rp1 juta-Rp3 juta dari Anda,  mereka senang ikut jualan roti.

2. Semua u(t)ang ada jaminan.
Bila bisnis anda secara kredit,  istilahnya TOP atau term of payment,  misalnya  14 hari.  Ingat soal jaminan kredit.  Bentuknya bisa BPKB,  ijazah,  buku tabungan,  atau ATM.  Tujuan jaminan bukan untuk dilelang,  tidak.  Tujuan jaminan adalah sustainable business. Kelangsungan usaha.

Coba lihat ada tukang bubur ayam tutup usaha karena pembelinya u(t)ang semuanya dan dia tidak memiliki jaminan apapun.

3. Jangan menjual kepada customer tanpa jaminan credit record.  Coba Anda pikir,  Ketika Anda mengajukan leasing syaratnya print out buku tabungan,  bukan.  Itu maksudnya adalah bagaimana credit record u(t)ang Anda sebelumnya. Kalau cicilan motor anda rutin dibayar artinya credit record Anda bagus.

Ada teman berpengalaman sales manager,  buka usaha distributor dan mengu(t)angi toko -toko akhirnya bangkrut. Ini karena tidak ada credit record.

4. Anda harus memiliki kuasa untuk menagih. Ketika tagihan Anda macet,  maka tidak mungkin ke pengadilan.  Wah itu hal terakhir yang dilakukan.  Anda harus memiliki penjamin seperti garansi atau pihak penanggung.  Tanpa ada penjamin,  maka Anda tidak punya kuasa untuk menagih. Coba perhatikan ketika Anda mengajukan kartu kredit ditanya siapa nama saudara yang tidak serumah.

Ada pasangan muda menjual korden ke hotel baru dan akhirnya tidak dibayar,  masuk pengadilan selama 2 tahun belum ada putusan tetap.

5. Gunakan alternative collateral.  Sekarang jaminan agunan bisa kreatif.  Untuk apa Anda pegang jaminan agunan buku tabungan orang?  Sekarang Ada laporan penipuan transaksi online,  rekening yang diadukan bisa diblokir. Misalnya anda pesan alat anti ngorok lalu ternyata barang tidak dikirim,  itu bisa diadukan laporan penipuan transaksi online.

Untuk apa Anda pegang jaminan buku nikah,  misalnya.  Artinya u(t)ang customer dijamin istrinya. Pada saat Anda menagih pada akhirnya kuasa Anda adalah hanya agunan. Entah itu ijazah,  sertifikat,  BPKB,  buku tabungan,  bank garansi,  sertifikat deposito back to back,  atau buku nikah,  kunci safe deposit box,  ATM, kartu kredit,  atau surat pengangkatan jabatan PNS, Kartu KJP, kartu Jamsostek, surat PPJB, akte Jual Beli, kartu mahasiswa,  dll.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper