Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krakatau Steel Masih Sisakan Dana Hasil IPO

Korporasi baja milik negara, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., masih menyisakan dana hasil penawaran umum (initial public offering/IPO) yang dilakukan pada Oktober 2010.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., masih menyisakan dana hasil penawaran umum (initial public offering/IPO) yang dilakukan pada Oktober 2010./Antara
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., masih menyisakan dana hasil penawaran umum (initial public offering/IPO) yang dilakukan pada Oktober 2010./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi baja milik negara, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., masih menyisakan dana hasil penawaran umum (initial public offering/IPO) yang dilakukan pada Oktober 2010.

Berdasarkan surat yang disampaikan oleh Direktur Keuangan Krakatau Steel Tambok P. Setyawati kepada Bursa Efek Indonesia pada Rabu (13/7), sisa dana IPO itu sebesar Rp928,29 miliar per 30 Juni 2016 atau sekitar 35,8% dari total dana yang diperoleh sekitar Rp2,59 triliun.

Dana itu rencananya akan digunakan untuk mendanai investasi barang modal sehubungan dengan rencana pembangunan pabrik baja lembaran canai panas baru (hot strip mill/HSM).

Emiten berkode saham KRAS itu sendiri telah menggunakan dana IPO tersebut untuk tiga rencana lainnya yaitu peningkatan modal kerja sebesar Rp630,69 miliar, pematangan lahan PT Krakatau Posco Rp645,07 miliar dan peningkatan penyertaan modal Rp388,95 miliar.

Peningkatan modal kerja perseroan itu dilakukan dalam bentuk pembelian bahan baku iron ore pellet, scrap, billet, slab dan bahan pembantu lainnya dengan porsi sekitar 24,32% dari total dana IPO.

Selain itu, pematangan lahan yang dilakukan untuk lahan seluas 388 hektar yang digunakan oleh perseroan sebagai penyertaan di proyek pabrik baja terpadu Krakatau Posco dengan porsi 24,88% dari total dana IPO

Sementara itu, peningkatan penyertaan modal itu untuk anak perusahaan yakni PT Krakatau Bandar Samudera dan PT Krakatau Daya Listrik untuk peningkatan kapasitas bongkar muat pelabuhan serta peningkatan kapasitas pembangkit listrik dengan porsi 15% dari total dana IPO.

Semula, dana IPO yang akan digunakan untuk peningkatan modal kerja hanya sekitar 24,2%, namun dalam perkembangannya diubah menjadi 24,32%. Porsi dana IPO untuk pematangan lahan semula sebesar 25%, kemudian diubah menjadi 24,88%.

Dana IPO yang belum terpakai itu disimpan oleh manajemen Krakatau Steel dalam bentuk giro di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper