Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Jumlah Kantor Bank di Indonesia Menyusut

Otoritas Jasa Keuangan menyatakan jumlah jaringan kantor bank umum terhitung hingga Mei 2016 mengalami penurunan karena adanya konsolidasi internal.
Ilustrasi/www.udku.com.au
Ilustrasi/www.udku.com.au

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan jumlah jaringan kantor bank umum terhitung hingga Mei 2016 mengalami penurunan karena adanya konsolidasi internal.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan yang diterbitkan Selasa (19/7/2016) per Mei 2016, terlihat jumlah kantor cabang bank umum Tanah Air mengalami penurunan pada kuartal II tahun ini. Penurunan jumlah kantor tersebut telah terjadi sejak awal tahun.

Pada bulan kelima jumlah kantor cabang bank umum tercatat sebanyak 32.771 unit. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan Januari 2016, yakni sebanyak 32.949 unit.

Lebih rinci, untuk bank konvensional kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) 1 mencatatkan penurunan jumlah kantor cabang paling banyak, baik bank umum konvensional, maupun bank umum syariah, yakni total 194 unit dibandingkan Januari 2016.

Sedangkan BUKU 3 tercatat mengalami penurunan jumlah kantor sebanyak 179 unit. Untuk jumlah kantor bank umum konvensional BUKU 2 mengalami pertumbuhan sebanyak 136 unit dan kantor bank umum syariah BUKU 2 menurun sebanyak 12 unit.

Sementara itu, untuk kelompok BUKU 4 mencatatkan jumlah kantor paling banyak, yakni 15.283 unit dan mengalami penambahan jumlah sebanyak 71 unit dibandingkan pada awal tahun.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengatakan ada beberapa bank yang ingin meningkatkan efisiensi melalui pengurangan jumlah kantor cabang.

“Ini lebih sebagai konsolidasi organisasi secara internal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper