Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TAX AMNESTY: Dana Repatriasi Bisa Biayai Proyek MRT, LRT, dan ERP

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Donny P. Joewono mengatakan pemberlakuan UU Tax Amnesty diprediksi bisa mendorong perekonomian di daerah, khususnya DKI Jakarta.
Dokumentasi seorang pekerja berdiri di dekat mesin bor bawah tanah, Antareja, di titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan, Jakarta/Antara
Dokumentasi seorang pekerja berdiri di dekat mesin bor bawah tanah, Antareja, di titik proyek MRT Patung Pemuda Senayan, Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Donny P. Joewono mengatakan pemberlakuan UU Tax Amnesty diprediksi bisa mendorong perekonomian di daerah, khususnya DKI Jakarta. 

Menurutnya, sektor-sektor yang prospektif untuk menampung pemulangan dana dari luar negeri sekaligus pajaknya yakni pembangunan proyek infrastruktur di dalam kota. 

"Saat ini kan ada proyek Mass Rapid Transit [MRT], light rail transit [LRT], dan jalan berbayar [electronic road pricing/ERP]. Nah, dana repatriasi bisa saja masuk untuk membiayai proyek-proyek tersebut," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (24/7). 

Dia menambahkan ada dua skema yang bisa dilakukan guna memanfaatkan dana tersebut, yaitu melalui penyaluran kredit bank atau penerbitan surat hutang (obligasi) dari BUMN atau BUMD DKI Jakarta. 

Pasalnya, Pemprov DKI sudah menugaskan beberapa BUMD DKI untuk membangun proyek infrastruktur di Ibu Kota. BUMD yang dimaksud adalah PT Mass Rapid Transit (PT MRT) dan PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro). 

Skema pertama, PT MRT atau PT Jakpro bisa meminjam uang kepada bank-bank yang ditugaskan untuk menampung dana dari luar negeri. Karena likuiditas yang meningkat, maka tidak tertutup kemungkinan besaran bunga yang ditawarkan bisa lebih bersaing. 

"Kedua, BUMD DKI bisa saja menerbitkan obligasi untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur. Nanti investor akan memilih proyek mana yang mereka danai. Konsep ini makin prospetif bagi pengusaha jika Pemprov DKI mau membeli balik [buy back] proyek tersebut," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper