Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TAX AMNESTY: 75% Dana Repatriasi Diprediksi Masuk ke Pasar Modal

Dana repatriasi dari kebijakan pengampunan pajak diprediksi bakal masuk sebagian besar ke instrumen pasar modal. Dari total dana yang bakal masuk, diprediksi hingga 75% akan masuk ke instrumen tersebut.
Tax Amnesty. /Bisnis.com
Tax Amnesty. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Dana repatriasi dari kebijakan pengampunan pajak diprediksi bakal masuk sebagian besar ke instrumen pasar modal. Dari total dana yang bakal masuk, diprediksi hingga 75%  akan masuk ke instrumen tersebut.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kartika Wirjoatmodjo mengatakan ada dua pintu masuk dana repatriasi, yaitu ke produk perbankan itu sendiri, seperti dana pihak ketiga (DPK), serta ke perusahaan manajemen investasi dan sekuritas yang berpartner dengan bank. Di Bank Mandiri, perseroan berpartner dengan anak usaha, yaitu PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT Mandiri Sekuritas.

Adapun perusahaan manajemen investasi dan sekuritas ini akan membantu pemilik dana untuk mencarikan instrumen pasar modal dengan return terbaik.

“Dugaan kami memang kalau dari jenis investasinya, justru banyak yang masuk ke pasar modal karena yield-nya bagus,” ujarnya, Senin (25/7/2016).

Sementara itu, Tiko—sapaan akrab Kartika—mengatakan dana repatriasi yang masuk ke instrumen pendanaan perbankan, dalam hal ini adalah bank-bank BUMN, dapat mencapai Rp200 triliun—Rp250 triliun.

Dana tersebut akan diarahkan masuk ke pendanaan jangka pendek perbankan, seperti deposito atau negotiable certificate deposit (NCD), di luar penawaran instrumen investasi melalui perusahaan manajemen investasi dan sekuritas yang berpartner dengan bank-bank BUMN.

Adapun melalui Mandiri Manajemen Investasi dan Mandiri Sekuritas, Grup Mandiri akan menwarkan sejumlah instrumen, seperti obligasi, saham, reksadana, termasuk penyertaan terbatas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper