Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perizinan Masih Jadi Penghambat Investasi di Daerah

Masalah perizinan dinilai masih menjadi penghambat utama kegiatan investasi di daerah seiring keluhan yang disampaikan investor maupun pelaku bisnis.
Birokrasi/Ilustrasi-Bisnis
Birokrasi/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG - Masalah perizinan dinilai masih menjadi penghambat utama kegiatan investasi di daerah seiring keluhan yang disampaikan investor maupun pelaku bisnis.

Kepala Sub Unit Layanan Logistik Kementerian Koordinator Perekonomian Dyah Wahyu Purbandari mengatakan masalah perizinan seringkali akhirnya membuat investasi jadi tertahan atau tak kunjung terealisasi.

"[Untuk pengadaan investasi] paling banyak kaitannya dengan perizinan, masalahnya bisa di [pemerintah] pusat maupun daerah," katanya saat acara Regional Investment Forum 2016 di Palembang, Selasa (26/7/2016).

Dyah mengemukakan keluhan itu diterima Kemenko melalui kelompok kerja (pokja) penanganan kasus terkait investasi dan masalah kebijakan ekonomi.

Pokja tersebut, kata dia, merupakan salah satu dari empat pokja yang dibentuk Kemenko Perekonomian dalam satuan tugas (satgas) deregulasi.

"Kami berupaya membuat saluran untuk pelaku bisnis maupun investor melalui pokja itu, jika mereka ada masalah bisa lari kemana," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya telah menemukan 68 kasus terkait kebijakan ekonomi dan investasi yang dihadapi investor.

Dia mencontohkan salah satu kasus berasal dari sektor pertambangan yang mana investor mengaku kesulitan mengurus perizinan. "Investor tidak mendapatkan kepastian terkait izin jadi investasi mereka terhambat di daerah itu," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin mengatakan pihaknya memang masih menghadapi sejumlah kendala dalam merealisasikan investasi yang bakal ditanam pemilik modal.

"Masih banyak kelemahannya, apalagi SDM (sumber daya manusia) di daerah, terkadang saya seperti one man show [saat menawarkan investasi]," ujarnya.

Namun demikian, Alex mengklaim untuk layanan PTSP di Sumatra Selatan sudah sesuai standar bahkan mendapat nilai terbaik nomor dua di Indonesia, setelah Jawa Timur.

Dia mengatakan investasi di Sumsel sedang dalam kondisi menggeliat karena akan adanya even olahraga besar, Asian Games pada 2018. Sehingga semakin banyak infrastruktur pembangunan di Sumatra Selatan, dan investor pun mulai melirik daerah tersebut.

Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Sumatra Selatan mencatat pertumbuhan realisasi investasi tertinggi di Sumatra pada triwulan I/2016 yakin sebesar 385%. Adapun secara umum, realisasi investasi di Pulau Sumatra tercatat Rp33 triliun per triwulan I/2016.

Sementara itu Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, mengatakan pihaknya sudah mendorong terbentuknya lebih dari 500 unit pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

"PTSP itu merupakan bagian dari reformasi pelayanan perizinan untuk memudahkan investor," ujarnya.

Azhar menambahkan pihaknya juga mengupayakan datangnya investor besar di Indonesia untuk menanamkan investasinya di setiap daerah.

Melalui Regional Investment Forum 2016 yang menghadirkan calon investor dan investor eksisting asal Singapura, Australia, Jepang, Taiwan, Eropa, China dan sebagainya untuk melihat rencana pembangunan dan kondisi perekonomian di daerah-daerah yang ada di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper