Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Harapkan Sumatera Sumbang 15% dari Target Investasi Nasional

Pemerintah melalui BKPM menargetkan realisasi investasi Sumatera tahun ini sebesar 89,2 triliun atau 15% dari target investasi nasional
Pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi tiang utama proyek kereta api ringan/Light Rail Transit (LRT) di Jalan Angkatan 45, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (21/4). /Antara
Pekerja menyelesaikan pembangunan konstruksi tiang utama proyek kereta api ringan/Light Rail Transit (LRT) di Jalan Angkatan 45, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (21/4). /Antara

Bisnis.com, PALEMBANG--Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi Sumatera tahun ini sebesar Rp89,22 triliun atau menyumbang 15% target investasi nasional sejumlah Rp594,8 triliun.

Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menuturkan, pemerataan pembangunan penanaman modal yang didorong ke luar Pulau Jawa, khususnya Sumatera, ialah industri pengolahan berbasis sumber daya alam, seperti hilirisasi hasil pertanian dan perkebunan. Contoh hilirisasi perkebunan ialah bahan baku kelapa sawit yang diolah menjadi obat-obatan (farmasi) atau kosmetika.

“Sebagai wilayah yang kaya dengan sumber daya alam dan berada di lokasi strategis di Samudra Hindia, kedua industri tersebut merupakan peluang investasi yang didorong untuk wilayah Sumatera,” ujarnya di sela acara Regional Investment Forum (RIF) 2016 di Palembang, Selasa (26/7/2016)

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Sumatera tahun 2015 tumbuh 19% menjadi Rp84,4 triliun. Sementara pada kuartal I/2016, investasi yang masuk senilai Rp33 triliun, atau naik sebesar 63,9% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Melihat potensi investasi wilayah Sumatera yang menjanjikan, BKPM berharap pada 2016 pulau ini mampu mendulang Rp89,22 triliun atau menyumbang 15% investasi nasional.

Salah satu prioritas pengembangan di Sumatera ialah KEK Tanjung Api-Api yang terletak di Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan. Area seluas 2.300 hektare ini rencananya akan dikelola oleh perusahaan joint venture antara Pemprov Sumsel melalui BUMD dan PT Hutama Karya (Persero).

Sementara itu, dalam acara RIF 2016 yang mengusung tema “Exploring Sumatra’s Potential For Quality Investment”, sekitar 300 pelaku usaha nasional dan asing ikut berpartisipasi. Sejumlah calon investor maupun existing dari mancanegara di antaranya berasal dari Singapura, Australia, Jepang, Taiwan, China, dan negara-negara Eropa.

Menurut Azhar, kegiatan RIF bertujuan untuk menyosialisasikan potensi dan peluang investasi di wilayah Sumatera, serta berbagai kebijakan yang baru diterbitkan pemerintah dalam bidang penanaman modal. Namun, tidak menutup kemungkinan potensi wilayah lain turut diperkenalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper