Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi, The Fed Diproyeksi Tahan Suku Bunga Acuan

Federal Reserve diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga acuan Amerika Serikat, menyusul para pembuat kebijakan yang menunggu lebih banyak potensi kenaikan inflasi.
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, SAN FRANCISCO--Federal Reserve diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga acuan Amerika Serikat, menyusul para pembuat kebijakan yang menunggu lebih banyak potensi kenaikan inflasi.

Suku bunga acuan diperkirakan tak akan berubah hingga September, bahkan Desember 2016. Perdebatan utama dalam pertemuan FOMC atau komite pembuat kebijakan The Fed pada 26-27 Juli 2016 akan terkait strategi merekonsiliasi peningkatan data ekonomi AS, terutama peningkatan jumlah lapangan kerja yang signifikan pada Juni di tengah perlambatan pertumbuhan global, serta gejolak lain yang mengancam laju inflasi.

Presiden Federal Reserve San Francisco John Williams mengatakan hal yang diperlukan saat ini adalah sedikit lebih percaya diri bahwa inflasi memang menuju target bank sentral yakni 2%. Menurut salah satu dari 17 anggota yang berpartisipasi dalam pembahasan tingkat peraturan bank sentral itu, The Fed lebih memilih ukuran inflasi yasng nyata berada pada level 1,6%.

Melalui peningkatan jumlah lapangan kerja bulanan di atas level yang diperlukan untuk mencegah bertambahnya pengangguran dan tidak ada tanda-tanda peningkatan produktivitas, beberapa pembuat kebijakan The Fed berpotensi memperdebatkan perubahan suku bunga yang cepat untuk menghindari lonjakan inflasi.

"Hal itu bahaya, dan anda dapat meyakini bahwa pembuat kebijakan akan berdebat. Saya memperkirakan mereka akan berbicara pada Juli tentang perkiraan September,"ujar Alan Blinder, Mantan Wakil Ketua The Fed yang juga Profesor Princeton University.

Pembuat kebijakan lain, Presiden The Fed New York William Dudley mengisyaratkan pihaknya lebih memilih menunggu gejala yang lebih nyata dari kenaikan inflasi sebelum 'menarik pelatuk' pada kenaikan suku bunga acuan.

"Tidak ada banyak alasan untuk menaikkan suku bunga sampai inflasi naik,"kata Kevin Logan, Kepala Ekonom HSBC di New York.

Bank sentral dijadwalkan mengeluarkan pernyataan kebijakan terbaru pada Rabu (27/7/2016) pukul 02.00 waktu setempat.

Sebelumnya, bank sentral menaikkan suku bunga acuan di pengujung tahun lalu, tepatnya Desember 2015 untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade terakhir. Tak hanya itu, The Fed juga mengisyaratkan hadirnya empat kenaikan suku bunga sepanjang 2016, menyambut hadirnya peralihan menuju normalisasi kebijakan ultra-stimulus moneter yang diterapkan sejak menanggapi krisis keuangan 2007-2009 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper