Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TIPS KEUANGAN: Mempersiapkan Dana Haji

Setelah melewati hari raya Idulfitri, umat muslim di seluruh dunia akan segera menyongsong momen yang tidak kalah penting yaitu Iduladha yang sangat identik dengan kurban dan haji.
Ilustrasi. /Antara
Ilustrasi. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah melewati hari raya Idulfitri, umat muslim di seluruh dunia akan segera menyongsong momen yang tidak kalah penting yaitu Iduladha yang sangat identik dengan kurban dan haji.

Bagi mereka yang memiliki rezeki lebih biasanya akan meluangkan waktu untuk mengunjungi tanah suci Mekkah dan Madinah. Apalagi dalam rukun Islam ibadah haji juga wajib dikerjakan jika sudah memiliki kemampuan.

Melakukan perjalanan suci ke Mekkah dan Madinah tentu bukan hanya persoalan mental belaka. Dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai ibadah tersebut.

Setiap tahun Kementerian Agama selalu menetapkan besaran dana haji yang harus dikeluarkan. Nilainya biasanya turun dari waktu ke waktu tetapi dengan waktu tunggu yang lebih lama.

Begitu pula dengan yang terjadi pada tahun ini. Rata-rata besaran untuk berhaji yang ditetapkan Kementerian Agama di tahun ini adalah 34 juta bergantung pada embarkasi. Makassar menjadi embarkasi yang paling mahal dengan biaya Rp38,9 juta, sedangkan Aceh menjadi yang paling minim dengan ongkos Rp31,1 juta.

Kendati ongkosnya terus merosot,  waktu tunggunya justru semakin lama. Pada beberapa embarkasi bahkan bisa mencapai lebih dari 20 tahun.

Namun, hal ini sebenarnya tidak perlu dirisaukan. Menurut perencana keuangan Pandji Harsanto, waktu tunggu yang relatif lama ini memberikan kesempatan kepada peminat haji untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.

Apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan ongkos berhaji tersebut?

Pandji menuturkan hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan dana pendaftaran sebesar Rp25 juta. Semain cepat anda mendaftar, semakin cepat pula antrian yang diperoleh. “Menyiapkan uang pendaftaran ini bisa dilakukan dengan tabungan bulanan selama jangka waktu tertentu,” katanya.

Idealnya, pengumpulan dana pendaftaran bisa dilakukan selama 2 tahun dengan menyisih sebagian dari pendapatan bulanan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga bisa dipercepat jika ditambahkan dengan uang dari bonus, tunjangan hari raya, atau pendapatan lainnya. Pandji menuturkan beberapa bank juga menyediakan fasilitas dana talangan haji untuk memperpendek waktu antrian.

Nah, bagaimana dengan sisanya? Jika waktu pelunasan masih beberapa tahun lagi bisa menggunakan strategi investasi. Pandji juga menyarankan agar perhitungan ini dihitung lebih cepat 1 atau 2 tahun sebelum keberangkatan. Hal ini perlu dilakukan agar saat berangkat ke Tanah Suci tidak perlu lagi memikirkan masalah biaya.

Perhitungan sisa kebutuhan haji biasanya dilakukan dengan menambahkan angka inflasi. Namun, yang harus diperhatikan, setelah melakukan pendaftaran bukan berarti kebutuhan haji hanya berhenti pada pelunanasan sisanya. Setidaknya terdapat pos pengeluaran lain yang juga harus dihitung saat menetapkan perencanaan.

Ini misalnya mulai dari biaya tambahan yayasan, biaya konsumsi harian, transportasi, biaya syukuran saat berangkat dan kembali ke Tanah Air, pemeriksaan kesehatan, pembuatan paspor, biaya oleh-oleh, hingga biaya darurat haji.

“Hal lain yang tidak kalah penting adalah menyiapkan dana minimal 3 kali pengeluaran untuk keluarga yang ditinggalkan saat berhaji,” katanya.

Dengan laju inflasi tahunan yang cukup tinggi, Pandji menyarankan agar menerapkan strategi investasi dalam mengumpulkan sisa kebutuhan dana haji.

Salah satu instrumen yang bisa dipersiapkan adalah reksa dana syariah yang menawarkan return rata-rata 15% per tahun. Pilihan lain juga bisa dipertimbangkan seperti deposito atau tabungan meskipun memiliki bungan yang lebih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper