Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Tak Khawatir LTV Bisa Lambungkan Risiko KPR

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. alias BNI tak khawatir pelonggaran loan to value, yang diyakini bakal mengerek permintaan kredit pemilikan rumah, bakal membawa pengaruh buruk bagi rasio kredit bermasalah.
ATM Bank BNI/JIBI-Rahmatullah
ATM Bank BNI/JIBI-Rahmatullah

Bisnis.com, JAKARTA— PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. alias BNI tak khawatir pelonggaran loan to value, yang diyakini bakal mengerek permintaan kredit pemilikan rumah, bakal membawa pengaruh buruk bagi rasio kredit bermasalah.

 

Kredit pemilikan rumah (KPR) bisa disalurkan oleh bank yang mampu menjaga non-performing loan (NPL) di bawah 5%. Dengan kata lain, mayoritas perbankan yang eksis memiliki kapabilitas di bidang ini mengingat rerata dari mereka memiliki NPL kurang dari 5%.

 

Direktur Konsumer Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Anggoro Eko Cahyo menyatakan rasio kredit bermasalah di segmen kredit consumer secara historis selalu terjaga. NPL kredit konsumer yang disalurkan perseroan rerata bergerak di bawah 3%. Dengan kata lain, penyaluran KPR yang merupakan bagian dari kredit konsumer sejauh ini berjalan aman.

 

“Strategi penyaluran KPR kami lebih banyak menyasar pinjaman untuk rumah pertama. Probability untuk tigak bayar lebih kecil, sebab rumah pertama biasanya memang untuk ditempati,” tutur Anggoro kepada Bisnis, di Jakarta, Jumat (29/7/2016).

 

Kendati demikian, imbuhnya, bukan berarti penyaluran kredit untuk rumah-rumah kedua, ketiga, dan seterusnya cenderung seret. Anggoro hendak menyatakan potensi NPL rumah pertama cenderung lebih kecil dibandingkan dengan rumah kedua dan seterusnya.

 

Berdasarkan corporate presentation BNI periode separuh pertama 2016 menunjukkan adanya pertumbuhan KPR sebesar 7,5% (year-on-year). Perseroan mencatat sampai dengan penghujung Juni tahun ini outstanding kredit pemilikan rumah mencapai Rp35,6 triliun.

 

Nilai menjadikan KPR meraup porsi terbesar dalam keseluruhan kredit konsumer BNI mencapai 58,3%. Adapun total penyaluran pinjaman konsumer yang dikeluarkan perseroan berkisar Rp61 triliun. Jumlah ini naik 14% terhadap semester I/2015.

 

“Sepanjang tahun ini kami menargetkan KPR bisa tumbuh double digit paling tidak. Pada semester II/2016 Kami harap penyaluran KPR bisa tumbuh 1,5 kali daripada semester pertama,” ucap Anggoro.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper