Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI AS: Defisit Neraca Perdagangan Meningkat 8,7%

Data departemen perdagangan AS yang dirilis Jumat lalu menunjukkan defisit meningkat 8,7 ke US$44,5 miliar dari US$41 miliar pada Mei. Sebelumnya, dalam survei Bloomberg menunjukkan defisit sebesar US$43 miliar.
Amerika/Ilustrasi
Amerika/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Defisit neraca perdagangan AS melebar pada bulan Juni ke level tertinggi dalam hampir satu tahun terakhir karena harga minyak melonjak dan perusahaan di AS meningkatkan impor barang konsumsi.

Data Departemen Perdagangan AS yang dirilis Jumat lalu menunjukkan defisit meningkat 8,7 ke US$44,5 miliar dari US$41 miliar pada Mei. Sebelumnya, dalam survei Bloomberg menunjukkan defisit sebesar US$43 miliar.

Data yang sama menunjukkan impor meningkat 1,9% ke US227,7 miliar, lebih tinggi dari laju kenaikan ekspor yang hanya 0,3% ke US183,2 miliar.

Kenaikan impor bulanan ketiga berturut-turut bertepatan dengan kuartal kedua di mana pengeluaran rumah tangga mengalami laju penguatan tercepat sejak 2014. Pada saat yang sama, pembelian barang asal AS dari luar negeri berkurang karena perlambatan ekonomi global serta penguatan dolar AS.

"Perdagangan akan tetap menjadi titik lemah bagi perekonomian pada sisa tahun ini," kata Gus Faucher, wakil kepala ekonom PNC Financial Services Group Inc seperti yang dikutip Bloomberg, Minggu (7/8/2016).

Dia melanjutkan permintaan konsumen tetap kuat. Dengan persediaan sekarang kembali ke tingkat normal, impor akan naik. Sementara itu, tidak ada banyak dukungan untuk ekspor karena pertumbuhan global masih lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper