Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Targetkan Jadi Bank Nomor 1 di Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menargetkan menjadi bank nomor satu di Tanah Air dengan memacu aspek kinerjanya.
Dirut BNI Achmad Baiquni (kiri) bersama dengan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (kanan) meresmikan pembukaan Kanwil BNI Malang di Malang, Jumat (12/8/2016). /Bisnis.com-Choirul Anam
Dirut BNI Achmad Baiquni (kiri) bersama dengan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (kanan) meresmikan pembukaan Kanwil BNI Malang di Malang, Jumat (12/8/2016). /Bisnis.com-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menargetkan menjadi bank nomor satu di Tanah Air dengan memacu aspek kinerjanya.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menjelaskan, sebelum krisis ekonomi bank tersebut sebenarnya berada di posisi nomor satu, namun kini menurun di level nomor empat.

“Tentu untuk mencapai posisi nomor satu, tidak bisa dilakukan waktu cepat. Paling tidak butuh lima tahun,” ujarnya di sela-sela Pembukaan Kantor Wilayah BNI Malang di Malang, Jumat (12/8/2016).

Arah BNI menuju bank nomor satu, kata dia, sudah tampak. Dia mencontohkan pertumbuhan kinerja BNI pada semester I/2016 menunjukkan kinerja yang signifikan, yakni 24% baik aset, pembiayaan maupun lainnya, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan industri di kisaran 10%.

Namun, dia yakin ekspansi kredit yang signifikan diupayakan dengan tidak meningkatnya kredit bermasalah, non performing loan (NPL). Intinya, kualitas kredit tetap terjaga baik.

Meski begitu pula, di tengah gencarnya pembiayaan, dia akui NPL ada kecenderungan menaik namun masih tetap terjaga, bisa diatasi. Angkanya jauh lebih rendah bila dibandingkan saat terjadi krisis-krisis sebelumnya.

Pertumbuhan

Pertumbuhan kinerja sebesar itu, ujar Achmad Baiquni, jelas jauh lebih tinggi daripada sektor riil yang pada triwulan I/2016 di bawah 5%. Sebelumnya, pertumbuhan kinerja BNI biasanya lebih rendah dari tataran industri.

Yang menggembirakan, kinerja yang membaik itu terjadi di saat ekonomi sedang melesu. BNI memang berkomitmen, saat ekonomi melesu tetap harus melakukan ekspansi dengan menyalurkan pembiayaan sehingga dapat menggerakkan sektor riil.

“Kalau di situasi ekonomi melesu bank tidak melakukan pembiayaan, maka kondisi perekonomian justru dikhawatirkan akan lebih memburuk,” ujarnya.

Yang menggembirakan pula, kinerja perekonomian nasional pada triwulan II/2016 juga semakin membaik. Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,12% melebihi ekspektasi umum yang memperkirakan angkanya di bawah 5%.

“Jadi yang kami kejar terutama pendapatan bersih,” ujarnya.

Kinerja BNI

Upaya meningkatkan kinerja BNI antara lain dilakukan dengan menambah kantor wilayah sehingga penetrasi bisnis korporasi menjadi lebih fokus. Selain di Malang, kantor wilayah baru yang dibuka Yogyakarta.

Ke depan, Kalimantan juga akan dibuka menjadi dua kantor wilayah, sehingga penetrasi bisnis di sana juga semakin dapat dipacu.

Data yang dihimpun menyebutkan, pada semester I/2016  BNI mencetak laba bersih sebesar Rp 4,37 triliun. Angka ini tumbuh 79,9% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

 "Ini sejalan dengan penyaluran kredit yang tumbuh kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih (NII) yang naik 11,7% (yoy) dari Rp12,45 triliun menjadi Rp13,91 triliun. Selanjutnya, kenaikan pendapatan non-bunga 28,7 persen (yoy) dari Rp3,44 triliun menjadi Rp4,43 triliun. 

Realisasi penyaluran kredit BNI hingga akhir Juni kemarin yang tumbuh moderat sebesar 23,7 persen (yoy), dari Rp288,72 triliun pada semester I/2015 menjadi Rp 357,22 triliun pada semester I/2016. 

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf  berharap dengan dibukanya Kanwil BNI Malang maka diharapkan dapat memacu pembiayaan di sektor-sektor ekonomi yang menjadi pendorong ekonomi di wilayah tersebut, yakni manufaktur, UMKM, dan pertanian.

“Wilayah Jatim selatan posisinya penting sebagai daerah berkembang seperti Malang, Jember, Madiun, dan Madura sehingga memberikan kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat regional jika bisa tumbuh dengan baik karena didukung pembiayaan yang baik pula,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper