Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Desa di Belu Manfaatkan Dana Desa untuk Sarana Usaha Tani

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengungkapkan Kabupaten Belu, NTT telah menggunakan dana desa sebesar Rp96 miliar. Dana itu dialokasikan untuk 69 desa di 12 kecamatan dengan rata-rata per desa menerima sebesar Rp600 juta - Rp700 juta.
Dana desa/Ilustrasi
Dana desa/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA --Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengungkapkan Kabupaten Belu, NTT telah menggunakan dana desa sebesar Rp96 miliar. Dana itu dialokasikan untuk 69 desa di 12 kecamatan dengan rata-rata per desa menerima sebesar Rp600 juta - Rp700 juta.

Vincensius Moruk, seorang pegawai di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu menuturkan penggunaan dana desa di Silawan rata-rata untuk sarana usaha tani dan penyediaan air.

"Mayoritas dana desa di Belu untuk pendukung pertanian. Modelnya jalan usaha tani, sarpras kebutuhan alat tani seperti hand tractor, mesin penyedot air dumur, bibit pertanian. Itu kita pakai dari dana desa," ujarnya dalam keterangan resmi kementerian, Selasa (16/8/2016).
, Senin (16/7/2016).

Dia menjelaskan adanya dana desa sangat membawa perubahan bagi masyarakat di Belu. "Bayangkan saja pak, dulu kita di desa hanya nunggu program dari kabupaten dan itu juga kalau ada. Sekarang kita di desa buat rencana program sendiri sampai menggunakn dana itu juga sendiri. Ini langsung nyata kita rasakan di Belu," ujarnya.

Mendes Eko Sandjojo mengakui bahwa sarana desa di Belu sudah cukup berkembang. Jalan juga sudah bagus sehingga tak banyak kendala soal akses.

"Karena sarana jalan sudah, kita arahkan dana desa buat pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat," ujarnya.

Mendes Eko juga mengajak masyarakat desa untuk terus mengembangkan kreativitas ekonomi, seperti pertanian, peternakan, juga produk kerajinan dan budidaya garam.

"Karena di Belu ini masih banyak yang belum bisa bahasa Indonesia dan belum menguasai program, maka pendamping desa harus punya kualivikasi bisa bahasa Indonesia dengan baik dan tentunya menguasai program serta budaya setempat," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper