Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, Industri Dana Pensiun LK Berpotensi Raup Total Aset Rp80 T

Industri dana pensiun lembaga keuangan berpotensi merealisasikan perolehan total aset hingga Rp80 triliun pada akhir 2016 sejalan dengan bergulirnya program pengampunan pajak atau tax amnesty.
OJK mendorong industri dana pensiun gelar lebih banyak program/Ilustrasi-Antara
OJK mendorong industri dana pensiun gelar lebih banyak program/Ilustrasi-Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Industri dana pensiun lembaga keuangan berpotensi merealisasikan perolehan total aset hingga Rp80 triliun pada akhir 2016 sejalan dengan bergulirnya program pengampunan pajak atau tax amnesty.

Ketua Umum Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (P-DPLK) Abdul Rachman menjelaskan dana pensiun menjadi salah satu instrumen keuangan yang dapat menjadi pilihan bagi pengalihan atau repatriasi dana pada program amnesti pajak.

Hal itu tersurat dalam Peraturan Menteri Keuangan No.199/PMK.08/2016 tentang Tata Cara Pengalihan Harta Wajib Pajak ke Dalam Wilayah NKRI dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dalam rangka Pengampunan Pajak.

Besarnya potensi dana yang masuk, jelasnya, memberikan asa bagi pengembangan total aset industri DPLK. “Kami berharap bisa tumbuh hingga Rp80 triliun hingga akhir tahun ini seiring kebijakan tax amnesty,” ujarnya di sela-sela perayaan HUT P-DPLK, Kamis (18/8/2016).

Kendati begitu, Wakil Ketua P-DPLK Nur Hasan Kurniawan menuturkan pihaknya masih menunggu aturan lebih lanjut mengenai penempatan dana repatriasi pada instrumen investasi di industri keuangan nonbank.

Pasalnya, dia menjelaskan dalam ketetapan Kementerian Keuangan juga dinyatakan bahwa dana pensiun yang bisa menyediakan instrumen investasi bagi dana repatriasi minimal memiliki aset senilai Rp10 triliun.

“Hingga saat ini baru dua dari sekitar duapuluhan DPLK yang memenuhi kualifikasi itu, yakni DPLK Manulife dan DPLK BNI,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper